Bisnis.com, JAKARTA--Mendiknas Mohammad Nuh didesak segera menggelar sidang etik bersifat terbuka terhadap tim penyusun soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA yang menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam soal UN sebanyak tiga kali berturut-turut dalam tiga mata pelajaran.
Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin menduga terjadi pelanggaran kode etik di lingkungan Kemendikbud menyusul dimuatnya profil, foto, dan program Jokowi yang juga merupakan bakal calon presiden PDIP dalam soal ujian.
"Rakyat harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara pasti tentang siapa sesungguhnya tim penyusun soal itu, apa motif mereka, dan siapa aktor intelektual yang memerintahkan mereka," ujarnya, Rabu (16/4/2014).
Menurutnya, sulit membuat publik percaya bahwa tidak ada kaitan antara soal ujian yang memuat profil, program, dan foto Jokowi itu dengan pemilihan presiden yang akan digelar beberapa bulan mendatang. Terlebih, imbuhnya, hal tersebut muncul di soal UN tingkat SMA yang sebagian besar adalah pemilih pemula.
"Diduga kuat ini memang sudah di setting. Pembuat soal tahu betul bahwa pelaksanaan UN waktunya bersamaan dengan momentum pencapresan," imbuhnya.
Ia melanjutkan masyarakat harus menolak siapapun capres yang menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan etika dan moralitas. Apalagi menggunakan cara-cara culas untuk merebut simpati pemilih.
"Rakyat Indonesia menginginkan Pilpres yang jujur, bukan Pilpres yang penuh dengan muslihat dan tipu daya. Tidak boleh Jokowi, Prabowo, ARB, atau capres manapun menggunakan cara-cara culas, apalagi dengan cara mencuci otak para siswa dan mengotori dunia pendidikan," tandasnya.
Soal UN Dipolitisasi, Mendiknas Didesak Gelar Sidang Etik
Mendiknas Mohammad Nuh didesak segera menggelar sidang etik bersifat terbuka terhadap tim penyusun soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA yang menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam soal UN sebanyak tiga kali berturut-turut dalam tiga mata pelajaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
42 menit yang lalu