Bisnis.com, JAKARTA -- Dua taman nasional Indonesia yang masuk dalam Warisan Alam Dunia Unesco, terancam dicabut karena terjadi perambahan hutan ilegal untuk perkebunan dan digunakan sebagai pemukiman eks-pengungsi bencana alam.
Kedua taman tersebut adalah Taman Nasional Kerinci Seblat di Sumatra dan Lorentz di Papua. Bahkan lahannya ada yang dikuasai sepihak untuk ditanami kelapa sawit.
"Bila tidak segera dipulihkan dan tata kembali sesuai dengan fungsinya sebagai taman nasional, kedua taman tersebut bisa dicoret dari daftar warisan alam dunia Unesco, " kata Haswan Yunaz, Deputi Menkokesra Bidang Koordinasi kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga, di Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Dia menuturkan Taman Nasional Kerinci Seblat terjadi perambahan hutan oleh mantan pengungsi bencana tsunami Aceh, yang kini bahkan berkebun dan membabat hutan.
Menurut dia, cukup sulit untuk mengeluarkan masyarakat pengungsi dari taman tersebut. "Bahkan mereka dilindungi dan dibiayai oleh para cukong untuk tetap bertahan di sana. Lahannya ada juga yang ditanami kebun sawit," tambah Haswan.
Dia mengatakan Taman Naisonal Lorentz luasnya sekitar 2,5 juta hektar, dan merupakan taman terluas di dunia. Namun, lanjutnya, kini jumlah penduduk meningkat, juga membutuhkan lahan untuk pembangunan. Untuk itu perlu ditata seimbang.
2 Taman Nasional Terancam Dicabut dari Daftar Warisan Alam Dunia Unesco
Dua taman nasional Indonesia yang masuk dalam Warisan Alam Dunia Unesco, terancam dicabut karena terjadi perambahan hutan ilegal untuk perkebunan dan digunakan sebagai pemukiman eks-pengungsi bencana alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rahmayulis Saleh
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
40 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu
Dubes AS Bertemu NU dan Muhammadiyah, Ada Potensi Kerja Sama Pendidikan
1 jam yang lalu