Bisnis.com, JAKARTA—Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap mulai paruh kedua tahun depan dan mempertahankan biaya pinjaman di bawah angka normal hingga memasuki 2017.
“Melihat prospek ekonomi, menurut saya kita memerlukan kebijakan relatif lebih akomodatif berdasarkan norma sejarah. Kita membutuhkan tingkat bunga yang relatif rendah selama waktu tertentu,” ujar Presiden Bank Sentral San Francisco John Williams sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (3/4/2014).
Menurutnya, sangat masuk akal bila menaikkan tingkat bunga dimulai pada paruh kedua 2015. Namun, langkah menaikkan tingkat bunga harus dilakukan secara sangat hati-hati dan bertahap dan pada akhir 2016 tingkat bunga harus di bawah normal sejarah 4% atau sekitar 2%.
Williams tidak masuk dalam anggota panel bank sentral pada tahun ini, tetapi pandangannya cukup berpengaruh karena kedekatannya dengan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen yang menjadi pimpinannya hingga 2010.