Bisnis.com, MEDAN--Momen perayaan Cheng Beng dan kampanye terbuka Pemilu 2014 diproyeksi mampu mendongkrak okupansi hotel di Sumatra Utara hingga 40% pada Maret hingga April 2014.
Cheng Beng adalah ritual tahunan ziarah kubur yang biasa dilakoni masyarakat etnis Tionghoa.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumut Layari Sinukaban menyebutkan, peningkatan okupansi hotel di Sumut akibat kedua momen tersebut juga menyebabkan kenaikan harga kamar hotel.
"Kami memproyeksikan pada Maret dan April 2014 terjadi peningkatan okupansi hotel 30%-40%. Namun, sayangnya peningkatan tersebut tidak diikuti penambahan hotel dan kamar yang signifikan. Sumut masih kekurangan," ujar Layari, Selasa (1/4/2014).
Hal senada dikemukakan Sales & Marketing Manager Grand Serela Hotel & Convention Medan Dewi Kusuma. Dia menuturkan, momen Cheng Beng mendongkrak okupansi hotel 20% dibandingkan dengan hari normal.
Adapun, peningkatan tersebut telah mendongkrak okupansi Grand Serela menjadi 80% sepanjang Maret 2014. Saat ini Grand Serela Hotel memiliki total 221 kamar. Hotel ini menyasar segmen pebisnis dan korporasi.
"Peningkatan okupansi tersebut hanya dari momen Cheng Beng, karena kami sampai saat ini belum menerima pemesanan kamar dari partai politik manapun," ujar Dewi.
Peningkatan okupansi hotel juga dialami hotel bintang 3, Karibia Boutique Hotel Medan. Akibat Cheng Beng dan Pemilu 2014, okupansi hotel meningkat 15%.
Sales & Marketing Manager Karibia Boutique Hotel Debby Silvia menuturkan, peningkatan okupansi per bulan memang meningkat, tapi tidak diikuti oleh peningkatan penggunaan ruang pertemuan.
"Biasanya anggota partai politik hanya menginap. Mereka tidak mengadakan pertemuan di hotel. Mereka lebih banyak menggunakan lapangan, karena kampanye terbuka," tutur Debby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel