Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Ahli Peringatkan Perokok Di Eropa

Para ahli Eropa, dalam satu konferensi di Istanbul, Turki, Rabu (26/3), memberi peringatan mereka kepada orang yang terus merokok di Eropa, sementara negara Eropa meluncurkan peraturan yang diperlukan guna mencegah penggunaan produk tembakau.

Bisnis.com, ISTANBUL - Para ahli Eropa, dalam satu konferensi di Istanbul, Turki, Rabu (26/3/2014), memberi peringatan mereka kepada orang yang terus merokok di Eropa, sementara negara Eropa meluncurkan peraturan yang diperlukan guna mencegah penggunaan produk tembakau.

Lebih dari 400 ahli, akademikus dan anggota organisasi masyarakat sipil dari seluruh Eropa berkumpul untuk menghadiri Konferensi Eropa Ke-6 mengenai Tembakau atau Kesehatan di Istanbul dalam upaya mengakhiri penggunaan tembakau di Eropa.

Penelitian pada 2013 memperlihatkan di kalangan 34 negara Eropa, Inggris adalah negara yang paling berhasil dalam perjuangan melawan penggunaan tembakau, lalu diikuti oleh Irlandia dan Islandia, masing-masing pada tempat kedua dan ketiga.

Turki, bersama dengan Prancis, menduduki posisi kelima.

Ahli pengendalian tembakau mengatakan semua negara dikategorikan melalui berbagai kriteria termasuk harga tembakau, pengguaan produk tembakau di ruang tertutup, anggaran pengeluaran untuk melarang orang merokok dan iklan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.

Survei paling akhir memperlihatkan negara terburuk dalam mengizinkan pelaksanaan tindakan pengendalian tembakau di Eropa adalah Austria, Jerman dan Swiss.

Ahli kesehatan Eropa menegaskan dalam pembukaan konferensi tersebut kalau jumlah perokok tak bisa diturunkan dalam waktu dekat, satu miliar orang akan meninggal pada Abad 21. Dalam Abad 20, 100 juta orang sudah menemui ajal akibat rokok.

Selama konferensi tiga-hari itu, para ahli tembakau, bersama dengan wakil dari sektor kesehatan, direncanakan membahas berbagai skenario untuk mewujudkan hasil dan menghadapi tantangan dalam penanggulangan merokok di Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper