Bisnis.com,JAKARTA - Apa yang terjadi dengan Malaysia Airlines MH370?
Kendati data satelit Inmarsat menunjukkan Boeing 777 itu jatuh di Samudera Hindia, tetapi sampai saat ini belum diketahui apa penyebabnya.
Dilansir dari dailymail.co.uk, seorang sumber dari industri penerbangan menilai pesawat itu sengaja diterbangkan hingga ketinggian ekstrim untuk melumpuhkan penumpang.
Artinya, diduga kuat, menurut sumber itu, pilot tersebut melakukan bunuh diri.
Hal itu didasari pada data, tidak lama setelah komunikasi suara terakhir dari kokpit pesawat pada 8 Maret, pesawat nahas itu terlacak oleh radar militer berada pada ketinggian 43.000-45.000 kaki.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada MailOnline: "Ini telah terlacak berada di ketinggian ini [43.000-45.000 kaki selama 23 menit sebelum turun. Oksigen akan habis dalam 12 menit, menyebabkan penumpang tidak sadar [pingsan]."
Boeing 777 - 200ER memiliki batas ketinggian 43.100 kaki, tetapi di ketinggian ini di mana suasana turun drastis, maka tidak akan butuh waktu lama bagi hipoksia -kekurangan oksigen.
Masker oksigen akan turun ke bawah, tetapi ini hanya menyediakan oksigen dalam beberapa menit saja.
Para ilmuwan di perusahaan satelit Inmarsat Inggris menggunakan fenomena gelombang untuk menganalisis tujuh ping satelitnya yang diambil dari MH370 untuk menentukan tujuan akhir pesawsat itu yaitu berada di Samudera Hindia.
Chris Goodfellow, pilot Kanada dengan pengalaman 20 tahun, sementara percaya bahwa kebakaran telah terjadi di pesawat.
Dia mengklaim kapten Zaharie Ahmad Shah melakukan apa yang harus dia lakukan dalam keadaan darurat dan berusaha untuk mendapatkan pesawat ke bandara terdekat sesegera mungkin.
Namun, Goodfellow percaya kru itu terganggu oleh asap akibat kebakaran pesawat dan pesawat terbang sendiri (auto-pilot) selama berjam-jam melewati bandara yang dipilih sebelum akhirnya jatuh di Samudera Hindia.