Bisnis.com, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meletakan batu pertama pembangunan sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB), Senin (24/3/2014).
Sebelumnya, pembangunan BSB sudah dilakukan ground breaking oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 24 Oktober 2012 lalu bersama proyek lainnya Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi (MP3EI).
"Pembangunan BSB ini menggunakan pola Public Private Partnership (3P) dengan melibatkan pihak swasta. Kerja sama antara pemerintah dan swasta ini sudah berhasil membangun Pelabuhan Kariangau dan Pelabuhan Peti Kemas Samarinda," jelas Awang saat berikan sambutan acara peletakan batu pertama BSB.
Peletakan batu pertama BSB dilakukan oleh Awang bersama Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail dan Presiden Direktur PT Persada Investama Paul Tanudibroto. Selain itu, acara ini juga disaksikan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bersama instansi pemerintah lainnya.
Sisi udara BSB yang dibangun dengan panjang runway 1600 meter (extension 2500 meter) dengan lebar runway 60 meter dan lebar taxiway 23 meter. Adapun luas appron 100 meter x 600 meter. Saat ini, bangunan yang telah ada di BSB adalah gedung Terminal utama yang hampir selesai.
Pekerjaan konstruksi dan perkerasan sisi udara BSB ini dilakukan kontraktor PT Hutama Karya dengan investor PT Persada Investama dengan menelan biaya Rp 1,4 triliun yang dikerjakan selama satu tahun.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail menilai kehadiran BSB akan membawa dampak pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah Kaltim khususnya Samarinda.
"Saat ini, penduduk Samarinda 950.000 jiwa yang akan terbantu dengan berpergian ke kota lain melalui transportasi udara yang lebih efesien dan efektif. Kami berharap landasan pacu BSB secara bertahap runway sepanjang 1500 meter dibangun terus berjalan ke tahap 2500 meter," ujar Nusyirwan.