Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MAS MH370 Dibajak? Keganjilan Demi Keganjilan Terkuak

pilot dan co-pilot tidak mengantongi izin terbang bersama dalam penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hingga kini belum ditemukan sejak kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara, setelah meninggalkan Kuala Lumpur pada Sabtu
 Malaysia Airlines MH370 Hilang/Reuters
Malaysia Airlines MH370 Hilang/Reuters

Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Setelah ditemukannya beberapa keganjilan dalam penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang sudah sepekan belum berhasil ditemukan, kini muncul lagi kabar yang mengejutkan dari maskapai tersebut.

Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein menyatakan pilot dan co-pilot tidak mengantongi izin terbang bersama dalam penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH370,  yang hingga kini belum ditemukan sejak kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara, setelah meninggalkan Kuala Lumpur pada Sabtu (8/3/2014).

"Menurut Malaysia Airlines, pilot dan co-pilot tidak meminta untuk terbang bersama dalam penerbangan MH370," kata Hishammuddin dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama KLIA, Sepang pada Minggu, seperti dikutip Antara, Senin (17/3/2014).

Polisi sudah memeriksa rumah pilot dan co-pilot MH370 serta meminta keterangan keluarga pilot. Polisi juga memeriksa simulator penerbangan yang ada di rumah pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah.

Sementara itu, CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan pesawat MH370 membawa jumlah bahan bakar yang cukup untuk penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

"Bahan bakar yang dibawa untuk terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing cukup untuk penerbangan selama 6,5 jam. Biasanya kami memberikan cadangan untuk 45 menit hingga satu jam terbang untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," katanya.

Seperti dikutip Reuters, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, transmisi satelit yang tidak dimatikan bersama dengan sistem lainnya menunjukkan Malaysian Airline Flight 370 telah dioperasikan selama hampir 7 jam setelah melakukan kontak terakhir dengan pengendali lalu lintas udara pada 8 Maret 2014.

Penerbangan itu mungkin telah membawa Boeing Co 777-222 dekat dengan batas beban bahan bakar.

Menurut Najib, pergerakan pesawat yang menyimpang dari jalur Kuala Lumpur – Beijing dan terbang kembali ke semenanjung Malaysia sebelum menghilang, adalah sebuah tindakan yang disengaja oleh seseorang di dalam pesawat.

Di sisi lain, Ahmad Jauhari mengatakan dalam pemeriksaan atas manifes kargo, tidak ditemukan adanya bahan-bahan berbahaya dan mencurigakan.

Pesawat Malaysia Airlines yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China pada Sabtu (8/3/2014), pukul 00.41 pagi waktu setempat membawa 239 penumpang, termasuk dua anak bayi dan 12 kru pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper