Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Kebakaran Hutan, Walhi: SBY Sangat Terlambat

Satu lembaga yang fokus terhadap isu lingkungan menilai langkah Presiden Susilo B. Yudhoyono mengambil alih penanganan kasus kabut asap di Riau sudah sangat terlambat.
Walhi mendorong kepada siapapun yang merasa terdampak dan dirugikan untuk mengajukan class action kepada pemerintah, agar menghindarkan kasus serupa dianggap sebagai hal lazim yang terus berulang. /bisnis.com
Walhi mendorong kepada siapapun yang merasa terdampak dan dirugikan untuk mengajukan class action kepada pemerintah, agar menghindarkan kasus serupa dianggap sebagai hal lazim yang terus berulang. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Satu lembaga yang fokus terhadap isu lingkungan menilai langkah Presiden Susilo B. Yudhoyono mengambil alih penanganan kasus kabut asap di Riau sudah sangat terlambat.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan bahwa sejak dimulainya kebakaran areal kehutanan dan perkebunan lebih dari sebulan lalu, dampak ke berbagai provinsi, antara lain Jambi, Sumatera Barat, Riau sendiri dan lainnya, sehingga semestinya presiden sudah harus turun sejak lama.

"SBY sangat terlambat mengambil alih. Dalam konteks dampak, sudah lebih dari 2 provinsi yang terkena. Sudah lama perlu respon nasional," ujar Direktur Eksekutif Nasional Walhi Abetnego Tarigan, Minggu (16/3/2014).

Abetnego memaparkan, persoalan kabut asap ini tidak boleh berhenti saat api padam dan hilangnya asap, karena masyarakat di daerah terdampak telah mengalami banyak kerugian. Dia juga mempertanyakan sampai saat ini belum jelas siapa otoritas yang bertanggung jawab menanggung kerugian masyarakat itu.

Oleh karena itu, ungkap Abetnego, pihaknya mendorong kepada siapapun yang merasa terdampak dan dirugikan untuk mengajukan class action kepada pemerintah, agar menghindarkan kasus serupa dianggap sebagai hal lazim yang terus berulang.

nbsp;

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper