Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Piala Dunia 2014, Ekonomi Brasil Bakal Hadapi Masa Sulit

Agenda penting Brasil tahun ini yaitu Piala Dunia pada Juni dan pemilihan umum pada Oktober mendatang, membuat semua mata terfokus pada kedua even tersebut.

Bisnis.com, BRASILIA— Agenda penting Brasil tahun ini yaitu piala dunia pada Juni dan pemilihan umum pada Oktober mendatang, membuat semua mata terfokus pada kedua even tersebut.

Padahal, tahun depan justru merupakan waktu krusial bagi negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Amerika Latin itu.

Siapapun yang akan memenangkan pemilihan umum di Brasil harus melakukan reformasi yang tajam. Sebut saja pemangkasan belanja fiskal, penaikan pajak, dan kebijakan lainnya untuk mengimbangi ketidakseimbangan keuangan Brasil.

Volatilitas ekonomi berpotensi menciderai ekonomi Brasil, bahkan melampaui estimasi investor.

Ekonomi Brasil tahun lalu juga menunjukkan kinerja mengecewakan, kontras dengan dekade terakhir yang menempatkan Brasil sebagai negara dengan ekonomi paling dinamis di antara negara berkembang.

Survei bank sentral memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Brasil tumbuh 1,68% tahun ini dan 2% pada 2015.

Meskipun begitu, beberapa proyeksi terakhir disebut-sebut keliru karena banyak estimasi ekonom didasarkan atas model komputer yang tidak bisa menjelaskan tindakan yang bisa dilakukan politisi setelah pemilihan umum berlangsung.

“Siapapun yang akan menjadi Presiden, tahun depan merupakan tahun tersulit, bahkan lebih sulit dibandingkan dengan perkiraan siapapun,” ungkap Fernando Henrique Cardoso, mantan Prsiden Brasil periode 1995-2003 di Brasilia, Rabu (12/3/2014).

Pekerjaan rumah yang menjadi buah bibir pemerintah dan ekonom yaitu kemungkinan membengkaknya defisit fiskal. Padahal, level defisit fiskal Brasil saat ini sudah dikategorikan cukup tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Apalagi, baru-baru ini Standard & Poor's memangkas peringkat utang Brasil ke level terendah. Antisipasi lainnya adalah kenaikan pajak sehingga penyesuaian lainnya juga diperlukan antara lain biaya transportasi, bahan bakar, dan biaya lain yang dikelola pemerintah.

Hal-hal tersebut tentunya akan berkontribusi terhadap kenaikan inflasi. Tingkat inflasi di Brasil saat ini mencapai 6%. Ekonomi Brasil hanya tumbuh 2,3% pada tahun lalu akibat berbagai tantangan domestik yang menekan kinerja ekonomi.

Otoritas moneter Brasil juga sempat menaikkan suku bunga acuan untuk mengimbangi ekonomi. Kebijakan pengetatan moneter diprediksi mampu memperkuat PDB Brasll yang pernah menembus 4%.

“2015 adalah tahun penyesuaian. Apa yang harus terjadi adalah kejutan kredibilitas sehingga aksi pemerintah harus menunjukkan strategi jangka panjang,” kata Marcelo Salomon, Ketua Ekonom untuk Brazil Barclays di New York.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper