Bisnis.com, BEIJING – Musibah hilangnya pesawat Malaysia Airlines seri penerbangan MH370 ternyata mampu memperbaiki hubungan antara China dan Jepang.
Pemerintah China memperlihatkan sikap yang lebih ramah dan berterima kasih kepada Jepang atas rencana negeri Matahari Terbit itu membantu pencarian MH370 yang hilang saat penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Meski ucapan terima kasih itu tidak disampaikan secara langsung, setidaknya hal itu mengendurkan hubungan antara kedua negara yang menegang.
Hubungan antara China dan Jepang telah lama terganggu oleh apa yang dipandang China sebagai kesalahan Jepang karena menduduki sebagian dari wilayah China sebelum dan selama Perang Dunia II.
Kemarahan Beijing terhadap Jepang tidak pernah sirna, dan hubungan kedua negara memburuk tajam pada sekitar 18 bulan ke belakang atau lebih terkait sengketa atas kepulauan tak berpenghuni di Laut China Selatan.
Jepang mengumumkan secara resmi pada Rabu (12/3/2014) terkait rencana pengiriman pesawat militer untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines yang sampai hari kelima ini masih belum diketemukan.
Qin Gang, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan dia memperhatikan kabar tersebut, meski begitu dia mengaku tidak tahu apakah pesawat militer Jepang itu sudah diberangkatkan untuk melakukan pencarian.
“Saya percaya terkait insiden ini, komunitas internasional, apakah Malaysia, China, atau negara-negara tetangga telah memberikan perhatian yang sama,” ujar Qin dalam taklimat hariannya kepada wartawan.
“Jika negara lain bisa dan mau mengirim kapalnya untuk berpartisipasi dalam upaya pencarian, kami menerima dengan terbuka dan sangat berterima kasih,” lanjut Qin.
Hingga saat ini operasi pencarian besar-besaran dilakukan atas hilangnya pesawat Boeing 777-200 ER milik Malaysia Airlines yang hilang pada Sabtu (8/3/2014) saat melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Sejumlah kapal dan pesawat udara dari 10 negara melakukan pencarian di sekitar Teluk Thailand dan Laut China Selatan, yang berada di antara Malaysia dan Vietnam.
Pencarian juga dilakukan di kawasan Selat Malaka bahkan diperluas hingga Laut Andaman.
“Dibutuhkan adanya bantuan yang sesegera mungkin. Karena itu kami memutuskan untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki Pasukan Beladiri Jepang dalam upacara pencarian ini,” ujar Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera terkait hilangnya pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang itu.