Bisnis.com, JAKARTA – Putra seorang politisi India tewas dalam kecelakaan udara pada 1973 adalah salah satu dari 227 penumpang yang dikhawatirkan tewas setelah hilangnya penerbangan Malaysia Airlines MH370.
Keluarga pria Kanada- India Muktesh Mukherjee,42, takut dia telah berbagi nasib dengan kakeknya Mohan Kumaramangalam , Menteri Pertambangan di era PM Indira Gandhi, yang meninggal dalam kecelakaan Indian Airlines dengan nomor penerbangan 440, yang jatuh dekat New Delhi empat dekade yang lalu, menewaskan 48 dari 65 penumpang.
Mukherjee , Wakil Presiden Operasi XCoal Energi dan Sumber Daya Pennsylvania berbasis di China, adalah salah satu dari lima orang India pada penerbangan itu.
Istrinya, yang asal China, Xiaomao Bai,37, juga ada di penerbangan itu. "Kami dalam ketakutan terhadap bencana kedua di udara dalam keluarga kami," kata anggota keluarganya kepada suratkabar di India The Telegraph.
Nyonya Mukherjee, ibu Uma , putri Mohan Kumaramangalam telah bertolak dari rumahnya di Dubai untuk pergi ke Beijing setelah mendengar tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines.
"Kami berusaha untuk mengumpulkan informasi dan mendapatkan keluarga bersama-sama. Ini adalah waktu yang sangat menyedihkan bagi kami," kata sepupu Mr Mukherjee, Mangaljit Mukherjee , seorang pengacara di Mahkamah Agung.
Juru bicara Kantor Luar Negeri India Syed Akbaruddin mengatakan: “Komisaris tinggi kami di Kuala Lumpur telah berbicara kepada keluarga kelima warga India yang berada di dalam penerbangan."
Pejabat kedutaan Kanada menegaskan bahwa Ottawa telah berhubungan dengan keluarga.
Pihak berwenang masih mencari jejak pesawat yang hilang, pencarian dilakukan oleh kapal-kapal dari enam angkatan laut dan puluhan pesawat militer.
Pencarian besar-besaran terutama dalam satu mil radius 50 nautical - dari mana kontak terakhir dengan pesawat itu terjadi, di tengah-tengah antara pantai timur Malaysia dan ujung selatan Vietnam.
Sebuah pencarian yang dipimpin AS juga terjadi di ratusan mil jauhnya di sisi lain semenanjung Malaysia.
Kepala penerbangan sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman menggambarkan hilangnya pesawat sebagai ' aviation misteri yang belum pernah terjadi sebelumnya '
Dia mengatakan pembajakan tidak dapat dikesampingkan saat peneliti mengeksplorasi semua teori hilangnya Malaysia Airlines MH370. “Sayangnya kami belum menemukan sesuatu yang tampaknya benda dari pesawat , apalagi pesawat," katanya.
"Sejauh yang kita prihatin, kita harus menemukan pesawat, kita harus menemukan sepotong pesawat jika memungkinkan.” (dailymail.co.uk)