Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat Malaysia Airlines Hilang: Pencarian Dilanjutkan, Australia Kirim Pesawat Pencari Kedua

Pemerintah Australia Senin pagi (10/3/2014) mengirimkan pesawat RAAF kedua dari Darwin untuk bergabung dengan mencari Malaysia Airlines Boeing 777 - 200ER yang hilang sejak Sabtu pagi .
Malaysia Airlines/Reuters
Malaysia Airlines/Reuters

Bisnis.com, MELBOURNE - Pemerintah Australia Senin pagi (10/3/2014) mengirimkan pesawat RAAF kedua dari Darwin untuk bergabung dengan mencari Malaysia Airlines Boeing 777 - 200ER yang  hilang sejak Sabtu pagi.

Australia mengirim RAAF AP - 3C Orion pada Minggu malam dan pesawat kedua meninggalkan Darwin at 08:30 ( WIB) pada hari Senin.

Air Marshal Mark Binskin mengatakan patroli maritim dan pesawat pengintai jarak jauh  dilengkapi dengan sensor dan detektor elektro-optik yang ideal untuk operasi . Ada 18 awak Australia di papan setiap jet RAAF.


Enam orang Australia dan dua Selandia Baru, salah satunya tinggal di Perth, berada di pesawat MA yang menghilang selama Laut China Selatan Sabtu pagi, satu jam dari  yang seharusnya enam jam dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Pihak berwenang memeriksa link ke terorisme saat dua penumpang dari 227 penumpang penerbangan itu ditemukan telah menggunakan paspor curian.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop telah berhubungan dengan mitra Malaysia -nya untuk menawarkan dukungan Australia.

Dia mengatakan laporan paspor curian  memprihatinkan. "Mungkin tidak ada hubungannya sama sekali, tetapi merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan," katanya kepada  radio ABC, Senin (10/3/2014).

"Pejabat kami  mendesak untuk melanjutkan kontak dengan pihak berwenang di Malaysia."

Malaysia telah mendirikan pusat koordinasi penyelamatan dan puluhan kapal dan pesawat sedang mencari pesawat yang hilang.

China, Filipina, Singapura, Amerika Serikat dan Vietnam juga telah mengirim tenaganya untuk bergabung dengan pencarian. Keluarga dari Australia ada di papan penerima bantuan konsuler," katanya.

MAS Flight MH370, membawa 227 penumpang, termasuk dua bayi, dan 12 awak, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional KL pada pukul 00:41 pada hari Sabtu. Seharusnya mendarat di Beijing pukul 6.30 pagi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bernama/Malaysiairlines.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper