Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Wall Street Tak Terpengaruh Pidato Yellen

Yellen gagal memberikan penjelasan yang gamblang soal dampak musim dingan yang parah pada pelemahan ekonomi yang sedang terjadi, di sisi lain perhatian terhadap krisis Ukraina meningkat.
Janet Yellen, Chairman Federal Reserve/Reuters
Janet Yellen, Chairman Federal Reserve/Reuters

Bisnis.com, NEW YORK – Bursa Amerika Serikat hanya sedikit menggeliat pasca pernyataan pimpinan Federal Reserve Janet Yellen tentang kondisi di negeri itu.

Yellen gagal memberikan penjelasan yang gamblang soal dampak musim dingan yang parah pada pelemahan ekonomi yang sedang terjadi, di sisi lain perhatian terhadap krisis Ukraina meningkat.

Berbicara di depan Komite Perbankan Senat, Yellen menyebutkan sejumlah data ekonomi yang menunjukkan terjadinya pelemahan sejak ia berbicara di depan Parlemen pada 11 Februari lalu.

Meski begitu, Yellen menyatakan tidak bisa mengukur dengan jelas dampak kondisi cuaca terhadap perekonomian.

Yellen juga menegaskan bahwa bank sentral akan tetap menjalankan rencana pengurungan stimulus.

Teori yang menyatakan bahwa sejumlah data perekonomian yang suram terjadi karena kondisi cuaca dan bukan disebabkan memburuknya fundamental perekonomian telah mendorong kalangan investor mengabaikan hal itu dan akibatnya indeks S & P 500 berhasil dikerek tinggi.

Betapa pun, indeks yang menjadi patokan itu berhasil melewati angka tertinggi di tahun 2013 saat ditutup pada level 1,848.36, dan perdagangan berada pada sisi yang mengindikasikan terjadi pelambatan ekonomi.

Dalam laporan ekonomi paling akhir, angka pemesanan barang konsumsi yang tahan lama turun 1 persen pada Januari, penurunan itu lebih kecil dari yang diperkirakan. Di sisi lain, angka putus kerja pada pekan terakhir dilaporkan meningkat.

“Barang-barang yang tahan lama kondisinya lebih bagus dari yang selama ini dikhawatirkan, namun masih sulit untuk mengatakan apa dampak dari kondisi cuaca yang buruk, dan apa dampak yang akan terjadi atas pelambatan ekonomi saat ini,” ujar Joseph Tanious, global market strategist dari J.P. Morgan Asset Management New York.

“Saya pikir saat ini kita sedang berada dalam siklus penurunan, dan cuaca pun tidak membantu, meski semestinya itu bisa menciptakan kebutuhan yang selama ini tersembunyi,” ujarnya.

Sementara, kondisi geopolitik menghangat setelah pasukan bersenjata menduduki kantor-kantor pemerintahan dan parlemen di Crimea, Ukraina, serta terjadi penaikan bendera Rusia.

Parlemen Ukraina menunjuk mantan menteri ekonomi Arseny Yatseniuk sebagai perdana menteri.

Sementara itu, pimpinan Ukraina yang tersingkir Viktor Yanukovich menyatakan bahwa dirinya masih sebagai presiden yang syah.

Pernyataan tersebut dikirimkan kepada kantor berita Rusia dari lokasi yang tidak diketahui.

Kondisi Ukraina yang tidak menentu itu mendorong para investor untuk berpaling ke bursa AS, yang mengalami kondisi lesu dalam dua pekan terakhir.

Indek Dow Jones naik 6, 52 point, atau 0,04 persen, pada posisi 16,204.93.

Indeks The Standard & Poor's 500 Index naik 0,69 points, atau 0,04 persen, di posisi 1,845.85.

Indeks gabungan Nasdaq naik 6,54 point, atau 0,15 persen, pada 4,298.61.

Sementara itu baik J.C. Penney Co Inc dan Best Buy Co Inc mengalami lonjakan kinerja.

Penney naik 21 persen ke $7,23 sedangkan Best Buy meningkat 5,4 percent ke $27,22.

Sedangkan indeks S&P retail menurun 0,1 persen mengikuti penurunan lima hari berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper