Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Marapi Meletus, Kualitas Udara Mulai Tercemar

Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatra Barat mengimbau warga setempat yang beraktivitas di luar rumah agar selalu menggunakan masker, mengingat daerah tersebut diselimuti kabut asap dan guyuran abu vulkanis.
/Ilustrasi/Bisnis.com
/Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, PADANG PANJANG - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatra Barat mengimbau warga setempat yang beraktivitas di luar rumah agar selalu menggunakan masker, mengingat daerah tersebut diselimuti kabut asap dan guyuran abu vulkanis.

"Pakailah masker jika ke luar rumah karena abu vulkanis dan asap bisa merusak kesehatan," kata Wakil Wali Kota Padang Panjang, Mawardi seperti dikutip Antara, Kamis (27/2/2014).

Kota Padang Panjang selain diselimuti kabut asap yang cukup pekat, abu vulkanis hasil semburan Gunung Marapi yang berjarak sekitar delapan kilometer dari daerah itu juga mengguyur kota yang berjuluk Serambi Mekah itu, sejak Rabu sore.

Dia menjelaskan polusi udara yang ditimbulkan oleh asap dan abu vulkanis itu bisa merusak kesehatan manusia seperti Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

"Kabut asap cukup pekat ketika pagi dan sore di Padang Panjang ini. Kondisi itu sudah berlangsung beberapa hari terakhir. Saya berharap masyarakat bisa menyikapi kondisi ini dengan baik," katanya.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Padang Panjang Maisir mengatakan pihaknya belum dapat mengetahui sejauh mana efek pencemaran udara dari dampak kabut asap tersebut karena belum adanya alat untuk mengukur pencemaran udara.

"Kami belum memiliki alat untuk mengukur sejauh mana pencemaran udara yang terjadi di sini. Alat untuk mengukur tingkat pencemaran udara tersebut hanya dimiliki oleh BPBD provinsi," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Dasril mengatakan kabut asap yang diduga kiriman dari provinsi tetangga itu bisa berakibat penyakit kepada saluran pernafasan.

"Kabut asap ini memiliki risiko kepada pernafasan yang bisa menimbulkan penyakit ISPA, maka kami berharap kepada masyarakat bisa melakukan tindakan preventif untuk sementara," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper