Bisnis.com, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat melarang masyarakat melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Marapi, Gunung Tandikek, dan Gunung Kerinci karena statusnya waspada.
"Kita sudah mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius tiga kilometer pada tiga gunung api aktif tersebut, termasuk melakukan pendakian sebagai langkah siaga dan waspada," kata Kepala BPBD Sumbar Yazid Fadhli, seperti dikutip Antara, Kamis (27/2/2014).
Dia mengatakan semua unsur sudah menggelar rapat koordinasi yang dipimpin Sekretaris Daerah provinsi pada Selasa siang, tetapi hasilnya belum sampai mengeluarkan instruksi siaga darurat terhadap ancaman letusan tiga gunung tersebut.
Namun, sebagai langkah waspada sudah disampaikan imbauan terhadap instansi terkait di kabupaten dan kota yang berpotensi terkena dampak bencana gunung api itu, agar mengingatkan masyarakat selalu waspada.
Dia mengatakan personel BPBD di kabupaten dan kota yang terdekat dengan gunung api aktif itu, sudah melakukan kajian dan evaluasi terhadap jalur evakuasi warga sebagai langkah antisipasi.
"Instruksi siaga darurat belum, tapi dinas dan instansi terkait diminta melakukan upayaantisipasi untuk menghadapi kemungkinan perubahan peningkatan status gunung api tersebut," kata Yazid.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Eliyusman sebelumnya mengatakan Pemprov Sumbar berencana mengeluarkan surat edaran siaga darurat menghadapi ancaman bencana Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar yang saat ini berstatus waspada level 2.
Rencana tersebut, setelah berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk BMKG, dijadwalkan pada pekan ini ke kabupaten/kota yang diperkirakan terdampak ancaman letusan Gunung Marapi, di antaranya Kabupaten Tanah Datar, Agam, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang.
Dia menjelaskan sebagai upaya memantau aktivitas Marapi, telah dipasang dua unit CCTV oleh BMKG yang berada di kaki gunung, tepatnya di sisi sebelah utara dan selatan. Alat pemantau itu terkoneksi dengan Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD Sumbar.
Berdasar kajian, Gunung Marapi memiliki siklus letusan ratusan tahun dengan karakteristik erupsi hampir sama dengan Gunung Kelud.
Gunung Marapi yang berada antara Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatra Barat, selama Februari 2014 telah mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan selama Januari 2014, yang mengalami total 170 kali aktivitas.
Dari 170 aktivitas itu, terhitung 1—23 Januari 2014, dengan aktivitas letusan sebanyak 48 kali. Selain itu, juga terjadi empat kali hembusan, enam kali tremor, 15 kali gempa vulkanik dalam (VA), 25 kali gempa vulkanik dangkal (VB), dua kali tornello, 28 kali gempa tektonik jauh, serta 27 kali gempa tektonik lokal.
Gunung Marapi, masih berstatus waspada atau berada pada level II dan masih berbahaya karena bisa mengeluarkan gas vulkanik yang berbahaya bagi kehidupan.