Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyekapan Anak: Ini Kisah Mereka Yang Pernah ke Panti Milik Samuel

Menurut praktisi PR Christovita Wiloto, 10 tahun lalu ia dan istrinya pernah ke panti tersebut. Di sana ia menemukan fakta bahwa biaya adopsi anak berbeda-beda tergantung kondisi fisik.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait (tengah) besama sejumlah anak penghuni Panti Asuhan Samuel di Gading Serpong, Sektor 6, Blok GC 10 No. 1 Cluster Miccelia, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (24/2/2014)./Antara-Lucky.R
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait (tengah) besama sejumlah anak penghuni Panti Asuhan Samuel di Gading Serpong, Sektor 6, Blok GC 10 No. 1 Cluster Miccelia, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (24/2/2014)./Antara-Lucky.R

Bisnis.com, JAKARTA – Ramainya pemberitaan tentang penyekapan di Panti Asuhan The Samuel’s Home di Gading Serpong mengundang pengakuan pihak yang pernah ke sana.

Menurut praktisi PR Christovita Wiloto, 10 tahun lalu ia dan istrinya pernah ke panti tersebut. Di sana ia menemukan fakta bahwa biaya adopsi anak berbeda-beda tergantung kondisi fisik.

“Yang cakep lebih mahal,” ujar Christov di akun Facebooknya.

Christov masih ingat di mana dulu panti ini berada.

“Soal panti asuhan yang diduga mal praktek di Gading Serpong, dari dulu saya sudah curiga. Dulu panti asuhan itu menyewa ruko di dekat jembatan sebelum pintu toll,” tulisnya.

“Dulu 10 tahun lalu banyak bayi di panti itu, kami sekeluarga beberapa kali berkunjung ke sana, yang aneh waktu itu adalah saat saya tanya bagaimana kalau mengapdosi bayi, dia bilang asal bisa ganti biaya perawatan 50 juta "sayakan harus membiayai bayi itu" kata Pak Samuel yang mengaku sebagai Pendeta,” tulis Christov yang tidak keberatan pernyataannya dipublikasikan saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (25/2/2014) malam.

Yang aneh lagi, lanjut dia, biaya adopsi beda-beda, yang cakep ternyata lebih mahal.

Setelah mengunjungi panti tersebut, Christov dan istri pun berdiskusi.

"Kok seperti tempat jual bayi ya Pah?" tulis Christov mengutip pernyataan istrinya.

“Ada perasaan tidak enak di dada saat itu,” ujar Christov yang mengakhiri tulisannya di facebook dengan pernyataan mendukungan agar Komnas Anak dan Hotma Sitompul SH terus mengusut hal ini.

Pernyataan pria yang dulu aktif melakukan investigasi atas meninggalnya David Hartanto Widjaja seorang mahasiswa Indonesia di Singapura ini mendapat sejumlah sambutan.

Di antaranya ada yang menyebutkan kondisi anak panti yang terkesan tidak terawat plus suana rumah yang bau pesing.

Sementara itu, seperti diberitakan kantor berita Antara, Selasa (25/2), Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menyatakan status perizinan Panti Asuhan The Samuel's Home yang berada di Sektor 6, Blok GC, Gading Serpong itu..

"Panti asuhan The Samuel's Home di Gading Serpong tidak memiliki izin," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang Uyung Muluyardi di Tangerang, Selasa.

Meski begitu, Uyung belum dapat memastikan sanksi yang akan diberikan. Pasalnya, panti asuhan tersebut saat ini juga sedang dalam proses hukum oleh KPAI.

"Kami akan berkoordinasi dengan KPAI dan Kementerian Sosial untuk proses selanjutnya. Sebab, kasusnya masih berjalan," ujar Uyung.

Sementara Samuel menyebutkan bahwa selaku pemilik panti asuhan dirinya belum berkoordinasi dengan Pemkab Tangerang terkait izin.

"Memang belum karena tempat ini baru," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Nasional Perlindungan Anak membawa 12 anak dari sebuah Panti Asuhan di Sektor 6, Blok GC, Gading Serpong, Banten.

Hal itu dilakukan karena adanya laporan penyekapan dan kekerasan.

Sejumlah anak yang dibawa dari dalam Panti Asuhan itu berusia balita.

Ada juga yang sudah dewasa, namun sedang berada di sekolah.

"Yang ada di dalam panti kami bawa semua, sedangkan sisanya menyusul," ujar Arist.

Di Panti Asuhan The Samuel's Home diduga terjadi penyekapan dan penganiyaan, hingga menyebabkan seorang balita meninggal dunia, begitu tulis kantor berita Antara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper