Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Perdagangan Jepang Kian Melebar, Impor Melonjak 25%

Defisit perdagangan Jepang meningkat ke level tertinggi selama Januari, sedangkan lonjakan impor membuat Perdana Menteri Shinzo Abe harus berupaya keras mendorong kelanjutan pemulihan.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Defisit perdagangan Jepang meningkat ke level tertinggi selama Januari, sedangkan lonjakan impor membuat Perdana Menteri Shinzo Abe harus berupaya keras mendorong kelanjutan pemulihan.

Defisit sebesar 2,79 triliun yen (US$27,3 miliar) tersebut, menurut Kementerian Keuangan, telah melebihi rata-rata perkiraan sebesar 2,49 triliun sebagaimana hasil survei Bloomberg News atas 28 ekonom. Impor naik 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan ekspor hanya naik 9,5%.

“Jepang harus membayar mahal untuk sebuah transformasi kebijakan di bidang energi,” ujar Naohiro Niimura, seorang mitra pada Market Risk Advisory Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (20/2/2014).

Menurutnya, tren tersebut dalam neraca perdagangan Jepang akan berlanjut untuk sementara waktu, sehingga menggerus kekuatan ekonomi sedikit demi sedikit.

Defisit perdagangan Jepang dengan China merupakan yang terbesar kalau melihat perbandingan data pada 1979. Tahun Baru Imlek telah mendorong peningkatan ekspor negara lain ke China dan negara Asia lainnya selama Januari, menurut satu pejabat Jepang  dalam keterangan persnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper