Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga NU Minta Mahfud MD Tidak Maju Sebagai Cawapres

Bisnis.com, MAJALENGKA - Kalangan Nahdlatul Ulama di Majalengka meminta agar Mahfud MD memastikan maju sebagai capres bukan cawapres dalam Pemilu 2014.
Ilustrasi/Jibiphoto
Ilustrasi/Jibiphoto

Bisnis.com, MAJALENGKA - Dukungan kepada Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD untuk maju sebagai calon presiden dilontarkan warga Majalengka, Jawa Barat.

Bahkan, kalangan Nahdlatul Ulama di Majalengka meminta agar Mahfud MD memastikan maju sebagai capres bukan cawapres dalam Pemilu 2014.

"Bapak harus mencalonkan sebagai RI 1, jangan RI 2. Kalau mau melakukan perubahan, harus menjadi kepala negara, kalau menjadi wapres tidak bisa melakukan apa-apa," kata Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif, Arifin Junaidi, dalam acara Dialog Kebangsaan Dalam Rangka Meniti Persatuan Bangsa di Majalengka, Jawa Barat, Selasa (18/2/2014).

Ratusan warga NU Majalengka yang memadati lapangan Leuwimunding, Majalengka, serentak memberikan tepuk tangan atas pernyataan tersebut.

Menurut dia, Mahfud merupakan sosok yang peduli terhadap perkembangan dunia pendidikan, terlebih terhadap masa depan pesantren.

Pihaknya pun meyakini Indonesia akan memiliki presiden yang berasal dari kalangan NU lagi, setelah mendiang mantan presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Kalau kita dulu pernah punya presiden dari NU, Insya Allah nanti kita punya presiden dari NU lagi yakni Profesor Mahfud MD," ucap Arifin.

Sementara Mahfud MD menyambut baik adanya dukungan terhadap dirinya tersebut.

Saat ini pihaknya menyatakan akan mencalonkan diri dari Partai Kebangkitan Bangsa.

"Partai tempat saya berangkat sampai saat ini ya PKB," kata Mahfud.

Mahfud menyoroti terkait masalah kemiskinan Indonesia yang diakibatkan oleh pemerintahan yang salah urus dan perilaku korupsi yang sudah membudaya.

"Angka kemiskinan kita sangat tinggi, padahal negara ini kaya tapi kekayaan ini tidak termanfaatkan untuk rakyat karena banyak korupsi dan salah urus," ujar Mahfud.

Ia mencatat, menurut parameter Badan Pusat Statistik, seorang warga dikatakan miskin jika memiliki penghasilan di bawah Rp250 ribu per bulan.

Dengan begitu, dari data yang ada maka jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 29,5 juta orang.

Sementara berdasarkan parameter kemiskinan dari Bank Dunia, warga dikatakan miskin jika penghasilannya di bawah 2 dolar AS per hari.

Dengan hitungan tersebut berarti jumlah warga miskin di Indonesia menurut Bank Dunia mencapai 108 juta orang. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper