Bisnis.com, BALIKPAPAN--PHRI Kota Balikpapan mengeluhkan layanan listrik dan air yang buruk padahal menjadi tulang punggung jasa perhotelan dan restoran di kota itu.
Wakil Ketua I Badan Pengurus Cabang PHRI Kota Balikpapan Oo Wasro Satori mengatakan selama tiga dekade pemerintahan belum ada perubahan ke arah yang lebih baik untuk pelayanan listrik dan air.
Alasan yang diutarakan pun selalu sama dan seperti tidak ada perbaikan yang berarti.
“Kami harus benar-benar mandiri. Tapi ini tentu akan menjadi masalah bagi pelaku usaha yang berminat masuk,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (11/2/2014).
Dia mencontohkan untuk air, pengusaha hotel diminta untuk menggunakan air yang berasal dari PDAM Tirta Manggar. Sementara, aliran air sering tersendat dan tidak lancar mengalir.
Apabila menggunakan air tanah, proses perizinannya cukup lama sementara kebutuhan airnya mendesak untuk pengunjung.
Wasro meminta PDAM Tirta Manggar untuk memperbaiki kualitas layanan bukan hanya dengan membangun infrastruktur kantor yang megah.
Menurutnya, hal itu menciderai kepercayaan pelanggan karena dibalik gedung yang megah justru pelayanan air menjadi buruk.
“Buat apa tiap tahun penyesuaian tarif kalau kualitasnya tetap seperti ini. Tidak ada perubahan,” katanya.
Ketika ingin menghubungi pemesanan air melalui tangki air pun kerap kali tidak mendapat jawaban sehingga pihaknya harus mencari air bersih dari penyedia lain.
Setali tiga uang dengan PDAM Tirta Manggar, Wasro berpendapat masalah listrik juga tidak ada perkembangan yang nyata.
Tersendatnya penyelesaian pembangunan pembangkit menjadi masalah klasik yang diutarakan oleh manajemen PLN.
“Seperti tidak ada penanganan khusus untuk percepatan penyelesaian masalah,” tukasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Manggar Soufan beralasan air yang berhenti mengalir disebabkan oleh kendala listrik dan kurangnya produksi air.
Dia meminta maaf apabila pelayanan air masih belum optimal karena saat ini pihaknya sedang membangun instalasi air baru.
“Kami jadwalkan distribusi lancar pada Agustus atau Oktober nanti,” ujarnya.
Saat ini, cakupan layanan PDAM baru mencapai 76% dari rumah tangga yang ada di Balikpapan.
Adapun yang belum terlayani berada di daerah yang cukup jauh seperti di sebagian wilayah Balikpapan Utara seperti Kariangau, dan sebagian wilayah di Balikpapan Timur, seperti Teritip hingga Gunung Binjai bagian dalam.
Hingga 2020, cakupan layanan PDAM ditargetkan bisa mencapai 80% dari rumah tangga yang ada.
Pariwisata Balikpapan Terkendala Pasokan Listrik & Air
PHRI Kota Balikpapan mengeluhkan layanan listrik dan air yang buruk padahal menjadi tulang punggung jasa perhotelan dan restoran di kota itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rachmad Subiyanto
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
51 menit yang lalu