Bisnis.com, MEDAN- Korban tewas akibat terjangan awan panas erupsi Gunung Sinabung bertambah satu orang, yakni Doni Sembiring (70 tahun).
Doni meninggal di Rumah Sakit Efarina Etaham, Rabu (5/2/2014) pukul 03.00 WIB. Total, hingga saat ini 16 tewas, dan 1 orang luka.
Menurut keterangan rumah sakit, Doni luka bakar 45% disertai komplikasi penyakit sebelumnya, yakni paru-paru, diabetes, rusak ginjal, sehingga daya tahannya menurun.
Berikut total korban tewas :
1. Alexander Sembiring/L/17 thn,
2. Daud Surbakti/L/17 thn,
3. Diva Nusantara,
4. David Brahmana/L/17 thn,
5. Mahal Surbakti/L/25 thn,
6. Rizal Saputra/L/23 thn,
7. Teken Sembiring/L/47 thn,
8. Santun Siregar/L/22 thn,
9. Fitriani Boru Napitupulu/P/19 thn,
10. Asran Lubis/L/21 thn,
11. Marudut Brisnu/L/25 thn,
12. Daniel Siagian/L,
13. Tomas Lakae/L/27 thn,
14. Zulfian Dimuri/L/21 thn
15. Surya Sembiring/L/24 thn
16. Doni Sembiring/L/70 thn
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif menyebutkan, proses evakuasi korban yang diduga masih ada di Desa Sukameriah radius 3 km, akan terus dilakukan. Pihaknya akan dibantu 200 personil tim SAR gabungan dan PVMBG.
"Aktivitas Gunung Sinabung saat ini masih tinggi. Kemarin total terjadi empat kali erupsi. Status masih Awas dengan radius 5 km. Area tersebut harus kosong dari aktivitas warga," ucap Syamsul.
Pada Selasa (4/2/2014), proses pencarian korban tidak dapt dilakukan, karena pada pukul 08.00 WIB sudah terjadi dua kali erupsi yang mengakibatkan hujan abu hingga ke Kabanjahe termasuk posko utama dan posko nasional.
Sinabung Erupsi: Korban Tewas Jadi 16 Orang, Ini Rincian Namanya
Korban tewas akibat terjangan awan panas erupsi Gunung Sinabung bertambah satu orang, yakni Doni Sembiring (70 tahun)n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Linda Teti Silitonga
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu