Bisnis.com, TAIPEI—Otoritas pemerintahan China dan Taiwan merencanakan pertemuan bilateral untuk membahas hubungan diplomatik di Nanjing.
Pertemuan itu merupakan pertama kalinya sejak perang sipil 65 tahun yang lalu.
Menteri Dalam Negeri China Wang Yu-chi mengatakan pihaknya akan menemui Pemimpin Kantor Urusan Taiwan Zhang Zhijun untuk membahas pendirian kantor perwakilan di kedua negara sekaligus isu ekonomi lintas negara.
“Rencananya pertemua itu akan diadakan pada 11 Februari 2014,” tuturnya, Selasa (28/1/2014).
Pertemuan kedua negara tersebut mengindikasikan tanda positif atas harapan rekonsiliasi kedua negara. Taiwan dan China telah mengalami perang dingin setelah Taiwan memutuskan untuk memisahkan diri dari China.
Presiden Taiwan Ma Ying-Jeo memulai hubungan yang cukup hangat dengan China pada 2008, jika dibandingkan dengan pendahulunya yaitu Chen Shui-bian.
“Pertemuan ini merupakan terobosan untuk mewakili kepentingan di dua negara yang telah dilanda perang dingin selama beberapa tahun terakhir, pengamat politik City University of Hong Kong Joseph Cheng, Selasa (28/1/2014).
Sebelumnya, Partai Komunis China dan Kuomintang Taiwan belum pernah mengadakan pertemuan formal untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri konflik di dua negara tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, konflik Taiwan dan China terus memanas akibat China terus mengklaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari China, bahkan tak segan mengancamnya dengan penegasan paksa.
PDB TAIWAN MELESAT
Perekonomian Taiwan tumbuh cepat dibandingkan melebihi perkiraan pada kuartal IV/2013 seiring dengan pemulihan ekonomi di sejumlah negara maju antara lain Amerika Serikat dan Eropa.
Badan Pusat Statistik (BPS) Taiwan mencatat produk domestik bruto (PDB) meningkat 2,92% dari kenaikan tahun lalu yang hanya mencapai 1,66% pada kuartal III/2013. Survei Bloomberg yang dilakukan pada 18 ekonom justru memperkirakan kenaikan PDB hanya 1,83%.
Bank Dunia menaikkan proyeksi ekonomi dunia seiring dengan penguatan ekonomi di sejumlah negara maju dunia. Kementerian Keuangan Taiwan mengkoreksi kinerja ekspor pada kuartal empat tahun lalu akibat penjualan yang meningkat 1,4% pada 2013, setelah sempat anjlok 2,3% pada 2012.
Sementara itu, ekonom Barclays Plc Singapura Wai Ho Leong mengemukakan peningkatan ekonomi cukup terlihat setelah kinerja ekspor menunjukkan sinyal positif pada kuartal akhir tahun lalu.
“Taiwan memiliki hubungan yang kuat dengan siklus global, terutama Amerika Serikat. Saya yakin permintaan global akan mulai pulih tahun ini,”imbuhnya.
Perekonomian menguat di angka 2,43% pada kuartal akhir tahun lalu, meningkat dibandingkan kuartal III/2013. Konsumsi domestik menguat 3,25% dari 2012 dan manufaktur juga menunjukkan kinerja perbaikan menjadi 2,63%.