Bisnis.com,JAKARTA - Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Sulawesi Utara pada Jumat (24/1/2014) pukul 19.30 WITA telah menimbulkan longsor di Manado dan Minahasa yang menyebabkan 2 orang tewas.
Sementara itu, musibah banjir juga terjadi di Desa Nameng, Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Sitaro, Sulut yang menyebabkan 3 orang tewas diterjang banjir saat naik perahu.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak banjir bandang di Kota Manado berdampak pada 85.831 jiwa atau 23.204 KK (Kepala Keluarga). Saat ini sebanyak 15.000 jiwa mengungsi di posko-posko dan tempat yang aman.
Data BNPB, tercatat sebanyak 19 korban jiwa meninggal dunia baik akibat langsung maupun tidak langsung dari banjir bandang. Sementara dari sisi infrastruktur, kerusakan terjadi di 19 ruas jalan dengan panjang 31,6 kilometer.
Beberapa jembatan ambruk dan putus. Saluran air bersih rusak serta jaringan listrik di beberapa wilayah padam. Banjir bandang juga menyebabkan lebih dari 500 warga kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah Kota Manado mencatat terdapat 3.609 rumah yang rusak berat, 1.966 rumah yang rusak dengan skala sedang, serta 4.789 rumah rusak ringan.
Sementara itu, Pada Sabtu (25/1) pukul 10.00 WITA terjadi musibah di Desa Nameng, Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Sitaro, Sulut. Sebanyak 37 orang yang berada di dalam perahu di pantai Nameng tiba-tiba diterjang banjir yang berasal anak sungai dari pegunungan. Puluhan orang itu naik perahu dengan tujuan menuju Kota Siau.
Akibat kejadian itu, 3 orang diketahui meninggal dunia, 8 orang nyawa penumpang dapat diselamatkan, dan 26 orang belum ditemukan.
Pencarian korban masih dilakukan oleh tim SAR gabungan. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Bapak Bagus Kapusdiklat BNPB +62816534031.