Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Thailand: 9 Tewas, 554 Terluka

Kekerasan terkait politik di Thailand telah menewaskan sembilan orang dan melukai 554 lainnya sejak 30 November, kata Pusat Layanan Medis Darurat Erawan Pemerintah Metropolitan Bangkok pada Selasa (22/1/2014).

Bisnis.com, BANGKOK - Kekerasan terkait politik di Thailand telah menewaskan sembilan orang dan melukai 554 lainnya sejak 30 November, kata Pusat Layanan Medis Darurat Erawan Pemerintah Metropolitan Bangkok pada Selasa (22/1/2014).

Kementerian Kesehatan Masyarakat mengungkapkan sebelumnya bahwa kekerasan politik antara 26 Desember tahun lalu sampai 19 Januari tahun ini telah menewaskan empat orang dan 267 lainnya terluka.

Kementerian itu juga memperingatkan peningkatan risiko insiden berdarah dan pertumpahan darah dalam beberapa hari mendatang.

Operasi anti-pemerintah untuk melumpuhkan Bangkok untuk menggulingkan pemerintah sementara telah memasuki hari kesembilan pada Selasa.

Aksi anti-pemerintah ini, telah tumpah ke daerah-daerah lain dengan pengunjuk rasa memblokir kantor-kantor pemerintah di sejumlah provinsi selatan.

Pada Minggu, 46 negara dan wilayah telah mengeluarkan peringatan perjalanan untuk Thailand, menurut Sek Wannamethee, direktur jenderal Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri.

Kuwait dan Oman, dua negara terbaru yang mengeluarkan peringatan tersebut, meminta kepada warga negaranya untuk meninggalkan Thailand.

Dalam peringatan perjalanan terbaru yang dikeluarkan pada Senin, Departemen Luar Negeri AS mendesak warga Amerika untuk menjauhkan diri dari protes dan pertemuan-pertemuan besar di Bangkok dan provinsi lain. (Antara/Xinhua-OANA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper