Bisnis.com, JAKARTA- Hingga hari ini, Senin (20/1/2014), sekitar 56 desa di Kabupaten Subang, Jawa Barat masih terendam banjir. Masyarakat menderita kerugian akibat sawah dan tambak hancur.
Pengurus Forum Komunikasi Sekda Kabupaten Subang Toto Suharto mengatakan sampai saat ini banjir ketinggian air di jalur Pantura, tepatnya Subang masih di atas lutut di atas 50 cm.
Banjir menerjang daerah di Pantura Subang sejak Sabtu (18/1/2014) pagi. Selain curah hujan yang tinggi, sempitnya gorong-gorong air di sepanjang jalur Pantura dan pendangkalan saluran irigasi menjadi penyebabnya.
Dia menerangkan banjir telah memaksa arus lalu lintas di sepanjang wilayah Subang dan beberapa jalur Pantura terhambat.
"Akibatnya macet total, truk dan bus juga kendaraan pribadi dari arah timur menuju Jakarta yang terjebak macet di Pantura rata-rata sudah menginap 2 hari 2 malam," terangnya kepada Bisnis, Senin (20/1/2014).
Taksiran kerugian akibat banjir yang berlangsung hingga saat ini mencapai Rp54 miliar. Perhitungan itu, jelasnya, diambil dari kerugian petani yang kehilangan sawah dan tambak, per desa sekitar Rp1,7 miliar. "Pesisir Utara Subang ada 56 desa," jelasnya.
Di kecamatan Pusakanagara Subang saja, seluruh persawahan trendam banjir. Dari total luas sawah kurang lebih 7000Ha, 3500Ha sudah disemai. "Kerugian besar bagi para petani."
Sejauh ini sudah terdapat bantuan bagi para korban. Namun, menurutnya, masih belum maksimal karena terkendala akses jalan yang terputus.
Sementara itu untuk proses evakuasi, warga hanya mengandalkan upaya swadaya. "Jembatan sungai cipunagara tidak bisa dilewati. Evakuasi belum maksimal, keterbatasan sarana, tidak ada perahu karet." (KAHFI)