Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum akan merancang kembali konsep pengendalian banjir di Manado dan sekitarnya, menyusul terjadinya banjir bandang sekarang ini.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan Manado dialiri tiga sungai besar yang berpotensi mengalami banjir yakni sungai Tondano, Tikala, dan Sario. Bahkan, Sungai Tondano yang bermuara di Danau Tondano memiliki tingkat sedimentasi cukup tinggi.
Ditambah, bencana banjir yang datang seperti sekarang ini bukanlah pertama kalinya, tapi sudah berulang kali, meskipun pada tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu.
"Ini harus dilakukan supaya kejadian seperti ini sebisa mungkin diminimalisir," katanya, Jumat (17/1/2014).
Dia menyampaikan upaya penanganan banjir Mando yang paling dekat untuk dilaksanakan ialah menormalisasi Sungai Tondano selebar 50 meter dengan kebutuhan biaya Rp156 miliar.
Kemudian, kementerian akan meninggikan tanggul sekitar 1 meter dan membuat pintu air di Danau Tondano dengan kebutuhan biaya Rp72 miliar juga melakukan perawatan dan pengendalian di Sungai Sario dengan alokasi dana Rp2,1 miliar.
Selain itu, kementerian juga merencanakan pembangunan Waduk Kuwil Kawangkuan berkapasitas 23 juta meter kubik di Manado. Desainnya pun, kata Hermanto sudah ada.
“Pada tahun ini kita urus sertifikasinya dan mulai membebaskan lahan. Kita sudah siapkan Rp2,8 miliar untuk tanah dan Rp700 juta untuk mengurus sertifikasinya,” jelasnya.
Adapun konstruksi waduknya mungkin baru dapat dilaksanakan pada tahun depan dengan kebutuhan dana Rp1 triliun dan masa pembangunan sekitar 4 tahun.
Hermanto yang telah mengunjungi lokasi banjir menyebutkan ada 32 titik longsor di sepanjang jalan dan jembatan nasional akibat banjir. Dari total titik longsor tersebut, ada delapan titik longsor yang skalanya cukup besar.
“Dari delapan lokasi itu, sebagian sudah berhasil kita tangani dan sudah bisa fungsional lagi. Para petugas kita di lapangan sudah membersihkan jalan-jalan nasional yang kena longsoran atau timbunan sampah,” ujar Hermanto.
Selain itu, ada dua titik jembatan perlu segera mendapatkan penanganan yaitu jembatan Kairagi dan jembatan Sario. Untuk penanganan sementara, Kementerian akan menyiapkan jembatan rangka (bailey) untuk penanganan kedua jembatan itu.