Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur bank sentral AS Ben S. Bernanke menilai pengetatan stimulus moneter telah membantu penguatan ekonomi dan menunjukkan tidak adanya isyarat akan memunculkan kerawanan pada harga aset.
“Kami pikir kekhawatiran atas stabilitas keuangan tidak beralasan untuk mengubah kebijakan moneter akomodatif yang akan terus diambil,” ujarnya di Washington sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (17/1/2014).
Dia mengatakan dari seluruh kekhawatiran yang muncul terkait pembelian obligasi oleh bank sentral, risiko yang bisa memicu instabilitas keuangan. "Hal itu merupakan satu-satunya yang secara pribadi saya percayai. Saat ini, harga aset masih normal secara historis," ujarnya.
Kebijakan itu menunjukkan sebuah warisan kinerja yang akan ditinggalkan Bernanke, yang akan berhenti sebagai gubernur bank sentral pada 31 Januari.
Selama delapan tahun masa kerjanya dia telah memimpin perekonomian melalui masa krisis keuangan yang memicu resesi terlama sejak tahun 1930.
Selanjutnya, mulai 1 Februari mendatang Bernanke akan digantikan oleh Janet Yellen yang pengangkatannya telah disetujui parlemen.