Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Kaltim Diprediksi Melambat

-Kadin Kalimantan Timur memprediksi realisasi investasi pada 2014 masih akan terlihat melambat, kecuali sektor perkebunan, seiring dengan pesta demokrasi yang digelar di tahun ini.

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Kadin Kalimantan Timur memprediksi realisasi investasi pada 2014 masih akan terlihat melambat, kecuali sektor perkebunan, seiring dengan pesta demokrasi yang digelar di tahun ini.

Wakil Ketua Kadin Kaltim Bidang Investasi Alexander Sumarno mengatakan sebagian besar pelaku usaha akan mengambil sikap wait and see sebagaimana tren yang terjadi saat pesta demokrasi digelar.

Menurutnya, hal ini lazim terjadi di Indonesia karena ada kecenderungan setiap pemimpin baru yang terpilih mengeluarkan kebijakan baru termasuk untuk pelaku usaha.

“Sehingga pelaku usaha mengambil sikap wait and see agar investasi yang dikeluarkan tidak menjadi bumerang di masa depan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (12/1/2014).

Alexander mengatakan sikap wait and see ini dilakukan oleh pengusaha di hampir seluruh sektor yang ada, kecuali perkebunan.

Rencana investasi yang telah mendapatkan persetujuan pada 2013 kemungkinan baru akan direalisasikan pada periode semester II/2014.

Adapun, investasi untuk sektor perkebunan menurutnya tidak akan terpengaruh banyak oleh Pemilu yang digelar tahun ini.

Alasannya, investasi di sektor perkebunan memerlukan waktu yang lama. “Sehingga investasi yang dikeluarkan saat ini baru bisa mengeluarkan hasil dalam beberapa tahun ke depan.”

Kendati demikian, proyek pembangunan yang dibiayai pemerintah masih mampu menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi regional.

Kegiatan pembangunan infrastruktur seperti bandara dan jalan akan memberikan dampak positif bagi kegiatan ekonomi lainnya.

“Karena itu, kami masih meyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini di Kaltim bisa mencapai 4% ke atas,” katanya.

Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi Apindo Kaltim Herry Johanes menambahkan sikap wait and see sebenarnya sudah dilakukan oleh pengusaha sejak 2013.

Ini karena harga beberapa komoditas unggulan seperti sawit dan batubara masih tertekan akibat kondisi global.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper