Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gapkindo Sumsel Minta Petani Tingkatkan Kualitas Ekspor Karet

Ekspor karet Sumsel tahun ini diyakini meningkat 10%--15% dibandingkan dengan realisasi 2013 yang mencapai 980.000 ton, dengan catatan petani bersedia meningkatkan kualitas karet yang diproduksi.
/ilustrasi-Seorang petani sedang menyadap karet
/ilustrasi-Seorang petani sedang menyadap karet

Bisnis.com, PALEMBANG – Ekspor karet Sumsel tahun ini diyakini meningkat 10%--15% dibandingkan dengan realisasi 2013 yang mencapai 980.000 ton, dengan catatan petani bersedia meningkatkan kualitas karet yang diproduksi.

Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel Awi Aman mengatakan peningkatan kualitas karet yang dikelola petani harus segera direalisasikan jika ingin meningkatkan ekspor tahun ini.

“Pabrikan harus berusaha keras mengolah produk layak ekspor dari getah karet yang didapat. Pasalnya, petani masih sering menjual produk kotor dan belum sesuai criteria ekspor,”paparnya, Jumat (10/1/2014).

Menurut dia, masih rendahnya kualitas karet tersebut menjadi kendala utama pengusaha untuk memasarkan produknya ke pasar ekspor. Kendala tersebut telah terbukti berpengaruh terhadap realisasi ekspor yang masih belum mencapai target pada tahun lalu.

Gapkindo menargetkan produksi bisa tembus 1 juta ton pada 2013. Sayangnya, realisasi hanya mencapai 97% atau 980.000 ton dari target yang ditetapkan

Selain kualitas yang masih rendah, tambah Awi, faktor lain yang berpengaruh adalah kondisi cuaca dan pohon karet yang sudah tua. Oleh karena itu pemerintah juga perlu mendukung peremajaan kebun karet rakyat yang sudah tidak produktif lagi.

Dia mencontohkan kebun karet di Kabupaten Musi Rawas dan Musi Banyuasin yang  tanamannya banyak berusia sekitar 30 tahun.

 "Hasilnya tidak sesuai dengan luas garapan lahan.  Kedepan harus dilakukan peremajaan pohon sehinngga peningkatan target bisa dicapai,"katanya.

Menurut Awi, peningkatan kualitas karet akan berdampak positif terhadap harga jual yang diterima petani.

“Jika kualitas produk yang dijual petani itu sudah memenuhi standar maka kami bisa menekan biaya pengolahan, harga di tingkat petani pun bisa lebih besar,”katanya.

Peningkatan kualitas, lanjut dia, juga bisa menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor hilir karet.

"Hilirisasi industri itu sangat penting karena  Indonesia menjadi salah satu pasar potensial untuk hasil olahan  berbahan dasar karet," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper