Bisnis.com, JAKARTA-- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar mengingatkan doa berbayar merupakan praktek pembodohan masyarakat dan berpotensi sebagai penipuan.
“Praktek seperti itu sebetulnya sudah tercium cukup lama, tetapi baru terungkap sekarang,” ujarnya seperti dikutip lama Kemenag, Sabtu (4/12/2013).
Wamenag mengaku prihatin soal doa berbayar itu, yang jika seseorang doanya ingin dikabul harus melalui perantara dan membayar kepada pihak lain. Terlebih bayarannya pun harus ditransfer.
“Kita tak kenal konsepnya seperti apa, tapi saya imbau kepada masyarakat untuk menghindari cara seperti itu,” paparnya.
Menurutnya, berdoa erat kaitannya dengan tingkat keikhlasan seseorang. Bisa jadi doa seseorang dapat dikabulkan Allah lantaran yang bersangkutan melakukannya dengan kesungguhan secara mendalam. Cara berdoa yang dilakukan sesuai tuntunan agama jelas bakal diridlai Allah.
“Praktek berdoa berbayar jelas berpotensi sebagai penipuan,” tegas Wamenag.
Belakangan ini ramai diberitakan bahwa perencana keuangan dan dewan pembina komunitas @SedekahHarian, Ahmad Gozali menawarkan program sedekah harian dengan cara memberi kesempatan donatur menitipkan doa kepadanya yang sedang berada di Tanah Suci untuk didoakan secara khusus di tempat dan waktu yang khusus pula.
Meski Ahmad Gozali telah mengakui ada kesalahan dalam mencantumkan harga bagi yang ingin menitipkan doa, tetapi berbagai pihak mengecam bahwa perbuatan tersebut sebagai penipuan.