Bisnis.com, PADANG— Perusahaan Daerah Sumbar, PT Grafika Jaya Sumbar kesulitan memberikan kontribusi pendapatan asli daerah karena masih harus membayar cicilan utang dan kewajiban pesangon kepada 25 karyawannya yang terkena PHK senilai Rp1,5 miliar.
Direktur Utama PT Grafika Jaya Sumbar Dasril mengaku optimistis mulai tahun depan bisa berkontribusi terhadap PAD setelah upaya pembenahan yang dilakukan selama ini.
“Saya akui selama ini, PT Grafika merugi. Dua tahun jadi dirut, saya mulai lakukan pembenahan. Sekarang kami sudah bisa memberikan kontribusi ke kas daerah,” katanya (29/12/2013).
Perusahaan milik daerah yang bergerak di bidang percetakan ditargetkan memberikan kontribusi sebesar Rp190 juta pada 2013.
“Target itu bisa kami penuhi. Padahal kami masih punya tunggakan membayar pesangon karyawan sebesar Rp1,5 miliar,” katanya.
Dia mengatakan untuk tahun depan Pemprov Sumbar menargetkan sumbangsih PT Grafika terhadap PAD naik 20% dari target tahun ini.
Saat ini PT Grafika masih dibebani pembayaran tunggakan utang Rp400 juta. Tak hanya itu, PT Grafika juga diharuskan menyelesaikan tunggakan pembayaran pesangon dari manajemen lama, yang sisa tunggakannya mencapau Rp1,5 miliar.
“Sebetulnya, kami bisa ekspansi. Tetapi karena masih dibebani kewajiban utang dan pembayaran pesangon, tentu saja itu sangat mempengaruhi keuangan perusahaan. Jika, kewajiban tersebut tidak ada, maka kontribusi yang dihasilkan akan jauh lebih besar,” ujarnya.
Dasril mengatakan untuk pembayaran pesangon karyawan PT Grafika, dia bersama mantan karyawan surat menandatangani surat perjanjian. “Isinya kami akan tuntaskan pembayaran pesangon secara cicil-cicil sampai satu tahun ke depan,” ujarnya.
Agar pengembangan perusahan bisa jalan, PT Grafika Jaya Sumbar menjalin kerja sama dengan pemprov, pemkab dan pemko. Termasuk juga menjajaki kerja sama dengan swasta dan usaha mikro kecil menegah (UMKM).
Terpisah, Asisten II Pemprov Sumbar Syafrial mengatakan perkembangan PT Grafika Jaya Sumbar sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan yang sebelumnya rugi, kini telah memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah.
“Sebetulnya, sudah terlihat perkembangan cukup signifikan terhadap perusda. Namun untuk tahu hasilnya, kita tunggu dululah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” katanya.