Bisnis.com, JAKARTA--Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Indonesia Battalion XXIII-H/UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) berhasil mencegah kontak senjata antara Israeli Defence Force (IDF) dan pihak Lebanon.
Menurut keterangan dari Dinas Penerangan TNI, ketegangan bermula ketika IDF berencana menebang pohon yang menimpa technical fence di wilayah Sensitive Blue Line sehingga memancing reaksi dari pihak Lebanon.
Atas perintah Komandan Satgas Indobatt XXIII-H, Letkol Inf M. Asmi, akhirnya pasukan diturunkan sejak jumat pagi (20/12/2013) untuk menjaga wilayah tersebut.
Komandan Satgas segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan situasi. Kondisi sepanjang wilayah Blue line yang biasanya nampak lengang kali itu nampak ramai dan menegangkan karena pihak IDF dan Lebanon Armed Force (LAF) sama-sama bersenjata lengkap.
Para prajurit TNI menempatkan diri di antara pasukan LAF dan IDF dengan membawa dan mengibarkan bendera UN (United Nations), yang menandakan bahwa pasukan UNIFIL telah berada di antara kedua belah pihak. Pasukan terus berjaga di wilayah tersebut hingga ketegangan situasi mereda.
Selain pasukan Satgas Indobatt XXXII-H, beberapa personil dari OGL (Observers Group in Lebanon), LAF, Wartawan lokal, Spain Battalion, Local Police dan masyarakat setempat secara berturut-turut mendatangi lokasi kejadian sejak Jumat pagi pukul 07.00.