Bisnis.com, MANILA—The Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui bantuan senilai US$900 juta untuk pemulihan mata pencaharian, pembangunan infrastruktur bagi korban Topan Haiyan dan sebagai dukungan anggaran kepada pemerintah Filipina.
Selain pinjaman dan hibah yang telah disetujui oleh Dewan Direktur ADB senilai US$150 juta untuk proyek yang sedang berlangsung, dana tersebut juga akan dialokasikan untuk bantuan tunai secara langsung, rekonstruksi infrastruktur, dan manajemen sumber daya alam yang akan memakan biaya lebih dari US$1 miliar.
“Kami berusaha bahu-membahu bersama Filipina untuk melakukan pembangunan kembali, memberikan sebuah harapan kepada masyarakat yang terkena dampak Topan Haiyan,” ujar Wakil Presiden ADB Stephen Groff di Manila, Rabu (18/12/2013).
Dia mengatakan, bantuan ADB untuk mempercepat program pemulihan mata pencaharian, membangun kembali layanan penting, serta memastikan petani dan nelayan memiliki alat kerja bagi mata pencahariannya masing-masing.
ADB pun akan mendirikan kantor di Tacloban yang bertugas membantu pelaksanaan rencana pemerintah Filipina dalam proyek rekonstruksi infrastuktur dan berfungsi memberikan respon yang cepat dan efisien dalam melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Biaya rekonstruksi pembangunan diperkirakan melebihi US$8 miliar, dan oleh karena itu ADB siap menawarkan dukungan lebih lanjut. Untuk diketahui, rata-rata pinjaman Filipina kepada ADB sekitar $ 600 juta per tahun.
Paket US$900 juta yang disetujui oleh ADB terdiri dari US$23 juta dana hibah, US$500 juta pinjaman darurat, dan pinjaman US$372 juta untuk program pembangunan berbasis masyarakat diperuntukkan 6.000 wilayah administrasi kecil yang hancur oleh Topan Haiyan, dan akan bermanfaat bagi 4 juta jiwa lebih penduduk. (Bloomberg)