Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goldman Sachs Prediksi Tapering Belum Akan Direalisasi

Tim analis Goldman Sachs Group, Inc. bertahan pada analisis bahwa bank sentral AS belum akan memangkas program pembelian obligasi senilai US$85 miliar per bulan, paling tidak hingga tahun depan, meski perekonmian telah cukup membaik.

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan semakin dekatnya rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17-18 Desember, masih terdapat keyakinan Federal Reserve Amerika Serikat belum akan melakukan pengurangan stimulus (tapering) bulan ini karena lemahnya laju inflasi.  

Tim analis Goldman Sachs Group, Inc. bertahan pada analisis bahwa bank sentral AS belum akan memangkas program pembelian obligasi senilai US$85 miliar per bulan, paling tidak hingga tahun depan, meski perekonmian telah cukup membaik.  

“Menggunakan data Oktober sebagai landasan tapering sangatlah rancu. Argumen yang paling sering digunakan untuk membuktikan tren penguatan adalah pertumbuhan catatan pembayaran gaji (payroll) ke level 200.000,” papar para ekonom Goldman dalam catatan analisis yang dilansir akhir pekan lalu.  

Padahal, lanjut mereka, para pejabat the Fed juga akan sangat mempertimbangkan data inflasi, yang pada kenyataannya turun drastis dalam beberapa bulan terakhir. Bulan lalu, angka bekerja AS bertambah 203.000 dan pengangguran turun ke level 7%, yang terendah dalam 5 tahun.  

Meski terdapat penguatan, the Fed masih menilai inflasi belanja konsumsi pribadi (personal consumption expenditures/PCE) menyentuh level terendah sepanjang sejarah dan berada di bawah target bank sentral pada level 2%.   Inflasi PCE tergelincir ke level 0,74% (year-on-year) pada Oktober, dari level 0,95% pada bulan sebelumnya.  

“Dilihat dari segi inflasi, langkah pengetatan akan menjadi tidak wajar dalam standar historis,” imbuh para analis itu, sebelum menjelaskan Goldman memprediksi tapering akan dimulai Maret dengan fase pengurangan pembelian Treasury sebesar US$10 miliar per bulan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper