Bisnis.com, JAKARTA- Riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Indonesia masih ketinggalan jauh dibandingkan dengan salah satu kekuatan ekonomi dunia saat ini, China.
Faisal Basri, Ekonom Universitas Indonesia, mengatakan perbandingan nilai pengeluaran untuk keperluan R&D dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) di China mencapai 1,74%.
“Kalau di Indonesia, 0,1% juga nggak ada,” katanya dalam seminar Mengungkap Rahasia Sukses Kemajuan Ekonomi China yang digelar perhimpunan Inti DKI Jakarta di Kemayoran, Sabtu (14/12/2013).
R&D dianggap saat penting di suatu negara. Faisal mengatakan R&D merupakan semacam ujung tombak suatu pembaruan. “R&D itu menghasilkan inovasi dan di China lumayan bagus hasilnya,” katanya.
Sebagai sebuah negara, China dianggap memiliki potensi untuk terus memperbaiki dirinya sendiri melalui sejumlah inovasi. Keadaan sebaliknya terjadi di Indonesia dimana inovasi dianggap relatif belum berjalan baik.