Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: Rupiah Masih Tertekan, Likuiditas Bank Makin Kering di 2014

Isu tekanan rupiah yang masih akan berlanjut hingga tahun depan menjadi salah satu sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (12/12/2013) selain isu likuiditas perbankan yang kian ketat dan kekhawatiran pengusaha atas kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA—Isu tekanan rupiah yang masih akan berlanjut hingga tahun depan, menjadi salah satu sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (12/12/2013).

Selain itu, juga ada topik likuiditas perbankan yang kian ketat dan kekhawatiran pengusaha atas kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:

Rupiah Masih Tertekan
Kondisi ekonomi makro Indonesia tahun depan diperkirakan tidak jauh berbeda dari tahun ini dengan proyeksi semua sektor stabil. Meski demikian, tekanan terhadap nilai tukar rupiah diperkirakan berlanjut dengan tingkat suku bunga berpotensi naik (KOMPAS).

Likuiditas Bank Makin Kering di 2014
Likuiditas perbankan yang ketat di akhir tahun ini bisa berlanjut hingga tahun depan. Malah, likuiditas di tahun 2014 diperkirakan akan semakin kerontang, Wajar saja bila bank memasang target konservatif dalam penghimpunan dana pihak ketiga di tahun depan (KONTAN).

Pemerintah Abaikan Kapasitas Ditjen Pajak
Persoalan perpajakan di Indonesia bukan hanya pada realisasi yang di bawah target, melainkan terutama kemampuan Direktorat Jenderal Pajak yang diabaikan pemerintah. Lembaga ini dituntut meraih target penerimaan pajak hingga Rp995,2 triliun tahun 2013, namun jumlah pegawai pajak tidak ditambah dan kemampuan teknologi informasi tidak ditingkatkan. Dengan kapasitas yang memadai, penerimaan pajak bisa meningkat ratusan triliun rupiah per tahun (INVESTOR DAILY).   

Pengusaha Merasa Was-was
Seminggu belakangan ini dunia usaha nasional tengah menanti dengan was- was apa hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis ini. Pasalnya, berhembus kencang kabar bahwa bank sentral akan kembali menaikkan suku bunga acuan. Tak pelak, kalangan sektor riil pun bereaksi negatif atas rencana Bank Indonesia tersebut. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wawandi menegaskan kalau sampai BI menaikkan suku bunga acuan lagi maka langkah itu tidak tepat. Karena, akan memberatkan dunia usaha. Bahkan, yang lebih parah lagi bisa membunuh industri di dalam negeri (NERACA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper