Bisnis.com, JAKARTA- Penguatan kerja sama di bidang infrastruktur menjadi salah satu misi utama yang dibawa Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan delegasi saat melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, pekan ini.
Sebelum berangkat meninggalkan Indonesia dengan menggunakan pesawat kepresidenan Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (12/12/2013), Kepala Negara mengemukakan bahwa di Tokyo ia akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
"Kami akan fokus pada kerja sama pembangunan infrastruktur yang sangat diperlukan Indonesia, tidak hanya diperuntukkan di pulau Jawa, tapi juga pulau lain di luar Jawa," ujar SBY.
Dalam pertemuan tersebut, SBY mengatakan dia dan PM Jepang akan membahas penguatan kerja sama di bidang ekonomi, terutama bidang investasi dan perdagangan.
Investasi, lanjutnya, menjadi motor penggerak perekonomian pada saat ini ketika ekspor mengalami tekanan. Namun demikian, dia tetap berharap akan dapat mendorong volume ekspor sehingga dapat menopang perekonomian.
Menurut Yudhoyono, pertemuan dengan PM Abe sangat penting di tengah gejolak baru yang dirasakan oleh perekonomian dunia.
"Untuk diketahui, Jepang adalah partner kita dan yang kuat dalam kerja sama ekonomi, baik itu investasi, perdagangan, maupun kerja sama ekonomi yang lain," katanya.
Pada 2012, lanjutnya, nilai kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang mencapai US$48,43 miliar.
"Cukup besar. Kenaikan tiap tahun rata-rata 11%," katanya.
Di Jepang, selain menghadiri KTT ASEAN - Jepang yang ke-40, SBY juga akan bertemu dengan kelompok pengusaha Jepang papan atas setempat untuk memperkokoh bisnis dan ekonomi.
"Saya juga diminta untuk menyampaikan pidato, policy speech, di hadapan Japan Institute of Internasional Affair yang akan dihadiri PM Abe," katanya.