Bisnis.com, NUSA DUA -- Indonesia mendukung sepenuhnya langkah Aljazair untuk menjadi anggota World Trade Organization (WTO) pada tahun depan.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menuturkan masuknya Aljazair menjadi anggota WTO akan berdampak posistif terhadap hubungan perdagangan Indonesia-Aljazair.
“Saya melihat adanya peluang bisnis besar di Aljazair yang dapat dimanfaatkan sektor usaha jasa konstruksi Indonesia,” katanya usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Aljazair Mustapha Benbada, Selasa (3/12/2013), untuk membahas isu-isu perdagangan kedua negara.
Adapun, Mustapha enyambut baik dukungan Indonesia dalam upaya proses aksesi Aljazair agar dapat diterima secara resmi menjadi anggota WTO pada 2014.
“Kami mengharapkan agar perundingan perdagangan bilateral kedua negara dapat segera difinalisasi, termasuk pembicaraan tentang sektor jasa,” ujarnya.
Sebagai gambaran, nilai total perdagangan Indonesia dan Aljazair pada 2012 mencapai US$519,1 juta atau meningkat 5,8% dibandingkan 2011 yang mencapai US$488,9 juta.
Pada periode Januari-Agustus tahun ini, total perdagangan kedua negara mencapai US$531,6 juta atau meningkat sebesar 19,47% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 yakni senilai US$444,9 juta.
“Rata-rata pertumbuhan perdagangan Indonesia-Aljazair dalam lima tahun terakhir sebesar 12,50%,” papar Bayu.
Komoditas ekspor non-migas utama Indonesia ke Aljazair a.l. minyak kelapa sawit, perkabelan, kayu lapis, margarin, susu dan krim, pendingin, deterjen, dan mebel.
Sementara itu, impor komoditas Indonesia dari Aljazair a.l. minyak petroleum mentah, limbah dan bahan pendukung kertas atau karton, serta buah-buahan.