Bisnis.com, PARAPAT - Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memindahkan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dari Belawan, Sumatra Utara ke Lampung, dinilai bermasalah.
Saat itu, Dahlan merevisi Inpres Nomor 1/2011, dengan dalih pemindahan FSRU Belawan ke Lampung untuk kebaikan negara. Pasalnya, Dahlan menganggap pada 2014 mendatang, Aceh dan Sumut bakal kelebihan pasokan gas saat Pertamina selesai melakukan revitalisasi Arun.
Alih-alih demi kebaikan negara, kondisi yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Beberapa bulan terakhir Sumut mengalami krisis listrik akibat minimnya pasokan gas.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Sumut, Johan Brien mengatakan kondisi industri di Sumut tengah sekarat akibat minimnya pasokan energi.
“Pemindahan FSRU untuk Medan tidak fair. Selain membuat industri galau juga memunculkan banyak trader di Sumut,” ungkapnya, Minggu (1/12/2013).
Menurut dia, pasokan gas dari Sumur Benggala-01 saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi di Sumut. Sumur Benggala hanya dapat menyediakan 2 mili million standard cubic feet per day(Mmscfd).
Sementara industri di Sumut membutuhkan pasokan gas sebesar 22 Mmscfd. Sedangkan PLN Belawan memerlukan pasokan gas sebesar 60 Mmscfd. Harga gas dari Sumur Benggala-01 sebesar US$8 per million metric british thermal units (Mmbtu).
“Kalau dibandingkan dengan Malaysia, harga gas Benggala jauh lebih mahal. Di Malaysia bisa lebih murah 50% (4-5%) karena disubsidi oleh pemerintah,” katanya.
Dia menilai jika tidak dilakukan relokasi, masalah krisis gas di Sumut sudah bisa terselesaikan, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Pasalnya, kapasitas FSRU-nya mencapai 200 Mmscfd.
Selain telah mengakibatkan krisis gas, alasan lain Dahlan bahwa relokasi FSRU ke Lampung membuat harga gasnya lebih murah juga patut dipertanyakan.
Ketika itu, Dahlan mengatakan gas untuk Sumut akan diambil dari LNG terminal di Arun. Seperti diketahui investasi untuk FSRU Belawan mencapai US$100 juta. Sedangkan investasi LNG terminal Arun sebesar US$570 juta.
“Dalam pemberian harga gas nanti, mana yang lebih murah. Investasi US$100 juta atau US$570 juta. Logikanya dimana jika investasi lebih mahal kelak harga gasnya bisa lebih murah. Menteri Dahlan melakukan pembohongan publik,” ketus Johan.
Pemindahan FSRU ke Lampung, Dahlan Picu Krisis Energi di Sumut
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memindahkan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dari Belawan, Sumatra Utara ke Lampung, dinilai bermasalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sukirno
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu