Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua KPK: Hasil Pemeriksaan Boediono Kuatkan Indikasi Korupsi Century

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan hasil pemeriksaan Wakil Presiden Boediono pada Sabtu (23/11/2013) semakin menguatkan indikasi korupsi dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan alasan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
/Antara
/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan hasil pemeriksaan Wakil Presiden Boediono pada Sabtu (23/11/2013) semakin menguatkan indikasi korupsi dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan alasan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

"Kami pada prinsip keterangan Boediono semakin meyakinkan bahwa terjadi tindak pidana korupsi dalam pemberian FPJP,"  ujarnya  di sela-sela Seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia di Jakarta, Selasa (26/11/2013)

Menurutnya, pemeriksaan Boediono telah memberikan banyak informasi-informasi penting sesuai kapasitas Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia dalam penetapan FPJP dan langkah-langkah penyelematan bank tersebut.

Tim penyidik, lanjut Abraham, hingga kini masih mempelajari lebih lanjut keterangan Boediono untuk menentukan kesimpulan mengenai kemungkinan perlunya pemeriksaan kembali Wakil Presiden atau melakukan langkah-langkah lain dalam menggali informasi soal pemberian FPJP.

"Jika dirasa belum cukup kita masih perlu melakukan pemeriksaan. Namun jika cukup mungkin untuk sementara tidak (pemeriksaan lanjutan)," paparnya.

Pemeriksaan pada Boediono juga menjadi langkah KPK dalam mendapatkan gambaran akurat soal FPJP Bank Century dan penetapan sebagai bank gagal berdampak sistemik. Beberapa hari sebelumnya, KPK juga memeriksa mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla terkait hal serupa.

Pada konferensi pers setelah pemeriksaan Sabtu (23/11/2013)  Boediono mengatakan pemberian FPJP karena dampak gagalnnya Bank Century mengancam perekonomian Indonesia. Kegagalan suatu institusi keuangan, kata dia, bisa menimbulkan dampak domino atau krisis sistemik.

Saat itu Indonesia tidak menerapkan "blanket guarantee" yang menjamin semua deposito simpanan di bank sehingga langkah penyelamatan Bank Century menjadi satu-satunya cara agar tidak terjadi krisis sistemik.

Boediono berpendapat langkah penyelamatan atau pengambilalihan Bank Century merupakan langkah yang tepat. Hal itu terbukti dengan situasi krisis yang dapat dilewati pada 2009 dan perekonomian Indonesia terus tumbuh. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswires
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper