Bisnis.com, TEXAS - Pada Minggu pagi (24/11/2013) di Texas diiringi rintik hujan dan suhu yang dingin, rintik hujan kecil tetapi tak juga berhenti.
Namun, rintik hujan dan dinginnya hari itu semakin membuat pengunjung penasaran untuk berjalan menuju makam pembunuh mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, yaitu Lee Harvey Oswald, pada peringatan 50 tahun pembunuhan Kennedy.
Pada sebuah kuburan Minggu pagi itu, tampak sebuah batu nisan (batu penanda) tergeletak datar di atas kuburan dengan tulisan "OSWALD". Tidak ada nama depan, tak ada tanggal lahir dan tanggal meninggal di kuburan yang ada di Fort Worth tersebut, di sekitar barat Dallas.
Rumput tipis mengelilingi kuburan -dihiasi dengan beberapa koin dan karangan bunga- yang telah diletakkan oleh orang yang mengunjungi makam Oswald.
Mereka datang 2 hari setelah memperingati 50 tahun pembunuhan John F. Kennedy, yang ditembak oleh Oswald dalam perjalanan ke Dallas pada 22 November 1963, peringatan peristiwa pembunuhan itu tetap menjadi renungan hingga saat ini. Sebuah misteri yang masih menjadi pertanyaan di benak setiap orang.
Oswald sendiri ditembak mati oleh pemilik klub malam Dallas yaitu Jack Ruby pada 24 November 1963, sebuah pembunuhan yang ditayangkan langsung oleh televisi nasional AS, pada 24 November 1963, 2 hari setelah Kennedy terbunuh.
Oswald merupakan mantan tentara AS yang membelot ke Uni Soviet kala itu -saat ini Rusia- berusia 24 tahun.
"Ini melengkapi cerita yang sangat penting," ujar Paul Nixon, yang datang dari Inggris untuk menghadiri peringatan Kennedy di Dealey Plaza Dallas pada Jumat dan telah mengunjungi lokasi lain yang terkait dengan pembunuhan tersebut.
Banyak pihak melihat saat itu Oswald seorang penyendiri yang kebingungan yang mengubah struktur sejarah dunia dan datang ke pemakaman dalam suasana yang sangat sepi di Fort Worth sebagai bagian dari ingatan mereka terhadap Kennedy.
Pengunjung lain melihat Oswald sebagai algojo dalam konspirasi tingkat tinggi yang sangat kompleks untuk membunuh Presiden AS saat itu John F. Kennedy.
"Ada begitu banyak teori dan tidak ada yang jelas," ujar Anna Olivares (43 tahun), yang datang dari Wisconsin untuk memeringati pembunuhan tersebut.
Olivares yakin Oswald membunuh Kennedy, tetapi tidak percaya Oswald bertindak sendirian. Berdasarkan survei saat ini, sebagian besar masyarakat AS berfikir ada sebuah alur untuk membunuh Kennedy.
Oswald dimakamkan sehari setelah kematiannya dalam suasana pemakaman yang sepi pelayat, termasuk istrinya, Marina, ibunya dan reporter -sedikit atau beberapa orang yang berdiri untuk membawa peti mati sebab tidak ada cukup orang untuk membawa peti mati/jenazah Oswald.
Petugas polisi ditembak mati Oswald, JD Tippit, dimakamkan hari itu di bagian yang berbeda di Texas.
Pemakaman kenegaraan di Washington untuk Kennedy juga dilaksanakan Minggu itu, ketika orang AS sedih dan melihat langsung melalui TV.
Segera setelah Caisson membawa peti mati Kennedy tiba di Arlington National Cemetry, 81% orang AS di rumah menyaksikan pemakanan Kennedy, menurut agen pemeringkatan Nielsen.
Hugh Aynesworth , mantan reporter Dallas Morning News yang menyaksikan pembunuhan itu, penangkapan Oswald dan pembunuhan Oswald, mengatakan fakta bahwa Oswald tidak pernah diadili memicu adanya spekulasi banyak teori konspirasi.
"Kita tidak bisa menerima kenyataan dengan sangat nyaman bahwa dua orang bukan siapa-siapa, dua orang tak berguna -Oswald dan Ruby- mampu mengubah jalannya sejarah dunia," katanya kepada Reuters.