Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volatilitas Renminbi Dipicu Sengketa Wilayah

Volatilitas nilai tukar renminbi kian meningkat di tengah kekhawatiran akan rencana China untuk melindungi sebuah zona udara di atas wilayah kepulauan yang diperebutkan dengan Jepang, yang dapat mengeskalasi ketegangan kawasan.

 

SINGAPURA—Volatilitas nilai tukar renminbi kian meningkat di tengah kekhawatiran akan rencana China untuk melindungi sebuah zona udara di atas wilayah kepulauan yang diperebutkan dengan Jepang, yang dapat mengeskalasi ketegangan kawasan.

China akhir pekan lalu mengumumkan zona identifikasi pertahanan udara di Laut China Timur yang efektif diterapkan sejak 23 November.

Raksasa Asia Timur itu mengatakan awak militernya akan mengambil kebijakan pertahanan darurat jika ada pesawat yang memasuki area itu tanpa melaporkan rencana penerbangan atau mengidentifikasi diri.

Sebagai reaksi, Jepang melayangkan keluhan, sementara Amerika Serikat dan Korea Selatan mengungkapkan kekahwatiran akan risiko dari tindakan China tersebut.

Polemik tersebut bertepatan dengan penerapan kebijakan People’s Bank of China dalam menaikkan bunga acuan (reference rate) harian renminbi untuk pertama kalinya dalam 3 hari.

“Naiknya risiko geopolitis sepanjang akhir pekan lalu berubah menjadi kekhawatiran pada pasar mata uang,” kata Ashley Davies, analis Commerzbank AG di Singapura, Senin (25/11/2013) seperti dikutip Bloomberg.

Volatilitas 3 bulan renminbi onshore—sebuah tolok ukur atas pergerakan nilai tukar yang digunakan untuk menetapkan pilihan—naik 3 basis poin menjadi 1,66% di Hong Kong.

Indeks volatilitas renminbi tersebut turun 24 basis poin pekan lalu dan menyentuh 1,61% pada 22 November, yang terendah sepanjang bulan ini.

Berdasarkan data China Foreign Exchange Trade System, renminbi ditutup dengan sedikit perubahan pada level 6,0926 per dolar AS di Shanghai, dibandingkan dengan level 6,0936 per dolar pada 22 November.

Non-deliverable forwards berjangka 12 bulan juga melemah 0,02% menjadi 6,1350 di Hong Kong, atau turun 1% terhadap suku bunga onshore.

Bank sentral China memperkuat penetapan nilai renminbi sebesar 0,06% menjadi 6,1342 per dolar. Renminbi onshore diperbolehkan untuk diperdagangkan senilai 1%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper