Bisnis.com, PEKANBARU - Konsusmsi listrik pelanggan di area PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) turun sekitar 4,12% pada triwulan III/2013 menjadi 883 GWh (giga watt per hour) dibandingkan dengan triwulan II/2013 sebesar 921 GWh.
Deputi Manager Hukum dan Humas PLN WRKR Sarno mengatakan penurunan tersebut dipicu oleh kebijakan pemadaman bergilir akibat munculnya masalah di empat pembangkit di Riau.
“Jika terjadi pemadaman bergilir, secara otomatis konsumsi listrik akan menurun. Saya perkirakan awal triwulan IV/2013 akan kembali tumbuh, karena keempat pembangkit sudah dalam keadaan normal,” katanya, Jumat (22/11/2013).
Sarno mengatakan konsusmsi listrik tertinggi terjadi di kelompok pelanggan rumah tangga sebesar 1.781 GWh, disusul pelanggan bisnis sebesar 684 GWh, pelanggan pemerintah sebesar 199 GWH, pelanggan industri sebesar 127 GWh, dan pelanggan sosial sebesar 40 GWh.
Namun demikian, katanya, konsumsi listrik pelanggan di Riau saat ini masih relatif tinggi. “Kedepan, kami melihat pertumbuhan ekonomi Riau yang tinggi juga akan memacu pertumbuhan pelanggan rumah tangga dan bisnis, sehingga kebutuhan listrik semakin meningkat,” tuturnya.
Dia mengatakan PLN menyambut baik rencana pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga biomassa atau dari cangkang sawit di Riau.
Menurutnya, jika para pengusaha sudah mulai mengoperasionalkan pembangkitnya tahun depan, akan sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan listrik di Riau.
“Saat ini pasokan listrik dari empat pembangkit yang ada di Riau baru sebatas mencukupi kebutuhan, belum untuk pertumbuhan,” katanya.