Bisnis.com, JAKARTA - Untuk membantu memeratakan pendidikan ke daerah tertinggal, perlu ada sinergi antara pemerintah, korporasi, fasilitator dan komunitas.
Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, korporasi bisa memberikan bantuan dana melalui corporate social responsibility (CSR), fasilitator yang memberikan ide program apa yang tepat untuk pemerataan pendidikan di daerah tertinggal serta komunitas yang memperluas gaung sinergi ini perlu aktif bergerak untuk mengeliminir permasalahan tersebut.
Public Relation Manager Putera Sampoerna Foundation Sandra Darmosutarto mengatakan program semacam ini perlu berjalan secara kontinyu agar manfaat yang diterima masyarakat di daerah tertinggal juga berkelanjutan. “Korporasi bisa mencari informasi mengenai daerah mana, program apa yang akan dilakukan melalui fasilitator tersebut,”paparnya, Jumat (22/11/2013).
Salah satu fasilitator tersebut, Gerakan Indonesia Berkibar, berfungsi menjadi jembatan (hub) bagi korporasi, pemerintah dan masyarakat yang memerlukan. Korporasi bisa langsung menjalankan program sesuai dengan kebutuhan dan keperluan masyarakat yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap pendidikan.
Berdasarkan data dari Kemendikbud pada 2010, akses pendidikan di Indonesia masih perlu mendapat perhatian karena tiap tahunnya ada 1,5 juta anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah. (Bunga Citra Arum/Rachmad Subiyanto)