Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah pejabat bank sentral Amerka Serikat, The Federal Reserve optimistis untuk mengetatkan program belanja aset dalam jumlah besar pada pertemuan mendatang jika ekonomi membaik.
Putusan pertemuan The Fed pada 29-30 Oktober 2013, yang dikeluarkan Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia, juga menunjukkan sejumlah pejabat membahas bagaimana membedakan antara belanja aset dan aturan forward interest rate. Selain itu, mereka membahas bagaimana menerapkan aturan tingkat bunga setelah mereka mulai mengetatkan belanja obligasi.
Beberapa pejabat menyatakan pengurangan bunga yang dibayar ke perbankan atas cadangan yang berlebih di bank sentral akan memperkuat keinginan untuk menjaga tingkat bunga yang rendah.
Sedangkan beberapa pejabat lainnya berpikir mengurangi ambang batas angka pengangguran, yang terkait dengan keputusan bank sentral saat mulai mempertimbangkan penaikan tingkat bunga. Namun saran itu telah direspons oleh pejabat lainnya yang khawatir perubahan ambang batas itu akan menurunkan kredibilitas the Fed.
"Banyak pejabat yang menekankan pentingnya data mengenai program belanja obligasi,” menurut putusan pertemuan itu sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (21/11/2013).
Beberapa poin putusan yang dipaparkan di antaranya jika kondisi ekonomi terjamin baik, maka Fed Open Market Committee (FOMC) bisa memutuskan untuk mengurangi belanja obligasi pada salah satu pertemuan mendatang.
Sementara itu, para pembuat kebijakan FOMC dijadwalkan melakukan pertemuan pada 17-18 Desember 2013.