Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Posisikan Indonesia sebagai Musuh

Australia sebagai tetangga semakin tidak memperdulikan etika.Harian Sydney Morning membeberkan bukti penyadapan yang dilakukan Australia terhadap para pejabat Indonesia
PM Tony Abbot dan Presiden SBY/Theguardian.co.uk
PM Tony Abbot dan Presiden SBY/Theguardian.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Australia sebagai tetangga semakin tidak memperdulikan etika.Harian Sydney Morning membeberkan bukti penyadapan yang dilakukan Australia terhadap para pejabat Indonesia.

Hal Ini menunjukkan, Australia bukanlah tetangga yang baik, dan cenderung berbahaya. Australia memposisikan Indonesia sebagai ancaman dan musuh, sehingga perlu disadap.

Harian Sydney Morning Herald (SMH) dari Australia dan The Guardian dari Inggris, terbitan Senin (18/11/2013), mengungkap penyadapan lain.

Penyadapan itu tidak hanya ke ponsel yang digunakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi juga ponsel Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Wapres Boediono. Penyadapan juga terhadap sejumlah menteri kabinet Indonesia yang dimulai sejak 2007.

Menelaah sejumlah kasus penyadapan yang pernah dilakukan oleh Australia dan Amerika, kiranya Pemerintah Indonesia perlu bersikap, sehingga negara ini tidak menjadi objek penyadapan oleh mereka.

Sikap tegas dibutuhkan agar kelak pemerintah ini bisa memberikan jaminan terhadap para pejabat lainnya untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Sikap Australia sangat jelas melecehkan kedaulatan Indonesia. Sebagai negara tetangga semestinya Australia bisa lebih bijak melalui hubungan diplomatik kalau ingin mengetahui Indonesia. Bukan bermain kasar melakukan penyadapan yang tidak elegan dan berpotensi mengganggu hubungan diplomatik kedua negara.

Penyadapan terhadap sejumlah pejabat negara Indonesia oleh Australia menegaskan dan mengesankan bahwa Indonesia diposisikan sebagai musuh.

Hal ini tentu tidak bisa kita terima, Indonesia kiranya bisa melakukan langkah-langkah tegas sebagai bentuk protes terhadap kegiatan penyadapan terhadap.

Bila perlu usir para duta besar negara-negara yang melakukan penyadapan, dan tutup untuk sementara waktu sebelum mendapatkan penjelasan resmi dari negara yang bersangkutan.


Pengirim:

Dody Candra
Jl Tole Iskandar, Depok Jawa Barat


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper