Bisnis.com, LONDON—Lelang amal anggur tertua di dunia, digelar untuk rumah sakit abad pertengahan di wilayah Burgundi Prancis, memecahkan rekor 6,3 juta euro (US$8,5 juta) atau sekitar Rp96,7 miliar, dipicu penawaran dari China.
Yan Hong Cao, seorang wanita pebisnis China, membayar 131.000 euro untuk “tong President” yang berisi 456 liter Meursault-Genevrieres Premier Cru, Cuvee Philippe le Bon, pada lelang edisi ke-153 Hospices de Beaune.
Acara tahunan, yang digelar bekerja sama dengan dengan Christie’s International, menjual tong anggur terakhir Burgundi dari kebun anggur milik rumah sakit yang didirikan pada 1443 itu.
Anggur 2013 itu problematis. Selama 2 tahun terakhir, kebun anggur di Burgundi diwarnai oleh hujan dan angin kencang pada musim kemarau, secara dramatis mengurangi hasil sebagian petani anggur.
Total produksi wilayah itu diprediksi mencapai 1,26 juta hectoliter, turun sekitar 20% dibandingkan dengan tahun dengan kondisi yang sama, menurut data yang dirilis Burgundy Wine Board (BIVB) bulan ini.
“Ini hasil anggur yang rumit,” kata Paul Hammond, partdirector IG Wines pedagang berbasis di London. “Akibat hasil yang rendah itu, harga akan meningkat dan pasar akan memenuhinya, meskiopun kualitasnya tidak sebaik 2012. Risikonya adalah orang akan menjadi tidak begitu tertarik dengan Burgundi, karena mereka punya First-Growth Bordeaux.”
Musim tanam yang sulit tahun ini menghasilkan lelang yang lebih kecil dari biasanya 443 tong, terdiri dari 333 anggur merah dan 110 putih. Semuanya terjual. Secara total, termasuk fee, menembus rekor 5,9 juta euro, melampaui penjualan 516 tong tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
