Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Kota Manado mendapat bantuan sebesar Rp350 miliar dari Bank Dunia untuk pengelolahan sampah berkelanjutan. Pemkot Manado tengah membahas pengelolahan sistem sampah bersama pihak Bank Dunia.
Kepala Bappeda Kota Manado Peter Assa mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan dari Bank Dunia untuk membahas studi kelayakan untuk proyek pengolahan sampah itu.
"Jadi nanti proyek ini akan dibiayai secara keseluruhan oleh World Bank atau Bank Dunia, dan pertemuan dengan perwakilan Bank Dunia Mott Mac Donald ini hanya membuat studi kelayakan tentang sistem yang akan dibangun," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (16/11/2013).
Assa mengatakan pengelolahan sampah berkelanjutan di kota Manado akan menggunakan teknologi berupa kombinasi sistem Non Destructive Testing (NDT) yang merupakan sistim komposting atau pengomposan.
Masyarakat diminta mendukung program ini dengan melakukan pemilahan sampah. Assa mengatakan seluruh anggaran dari Bank Dunia itu akan diserahkan kepada kontraktor yang berhak untuk membangun sistem pengelolahan sampah berkelanjutan.
Sementara itu, Pemerintah Kota Manado bertanggung jawab dalam mengelolah sampah sebelum masuk ke sistem pengelolahan yang menggunakaan NDT ini.
"Jadi mulai dari pengumpulan, pemisahan, kemudian transfer ke TPA,"ungkap Assa seraya menambahkan akan ada penyesuaian budget, menyangkut alat-alat apa yang akan kita persiapkan, mulai dari alat berat sampai biasa.
Dalam pembahasan tindak lanjut dan Workshop Feasibility Solid Waste Management Improvement Project Kota Manado itu hadir perwakilan Bank Dunia Mott Macdonnald, mewakili Pemkot Manado Sekda MHF Sendoh, Kepala Bappeda Manado Peter Assa, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Julises D. Oehlers, dan Kepala Dinas PU Ferry Siwi.