Bisnis.com, MEDAN--Sektor listrik, gas, dan air bersih tercatat menjadi penyumbang terendah pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan III/2013 yakni hanya 0,86%.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut melaporkan pertumbuhan ekonomi Sumut berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III/2013 meningkat 3,37% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumut Ateng Hartono mengatakan pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi.
Tercatat pertumbuhan tertinggi pada sektor sektor jasa-jasa 4,42%, disusul oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 4,34%.
Kemudian sektor pertanian 4,13%, sektor industri pengolahan 3,36%, sektor perdagangan, hotel, dan restoran 2,94%, sektor pengangkutan dan komunikasi 2,35%, serta sektor pertambangan dan penggalian 1,70%. Sektor listrik, gas, dan air bersih 1,54% dan sektor bangunan 1,42%.
Dia menjelaskan sektor industri pengolahan pada triwulan III/2013 memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB Sumut yaitu sekitar 21,48%, diikuti oleh sektor pertanian sebesar 21,08%, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,40%.
"Sektor listrik, gas dan air bersih memberi kontribusi terendah terhadap perekonomian yaitu sebesar 0,86%," ungkapnya, Rabu (6/11/2013).
Menurutnya besaran PDRB Sumatera Utara pada triwulan III/2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp103,57 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp36,16 triliun. (ra)
PDRB Sumut: Listrik dan Gas Penyumbang Terendah
Sektor listrik, gas, dan air bersih menjadi penyumbang terendah pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara yang diukur berdasarkan PDRB pada triwulan III/2013 yakni hanya 0,86%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu