Bisnis.com, WASHINGTON - Industri jasa Amerika Serikat secara mengejutkan bangkit bulan lalu, sebagai sinyal perekonomian Negeri Paman Sam berhasil mengatasi kebuntuan politik akibat shutdown parsial pemerintah federal.
Indeks nonmanufaktur Institute for Supply Management (ISM) merangkak naik ke level 55,4 pada Oktober dari 54,4 bulan sebelumnya. Padahal, para ekonom yang disurvei sebelumnya memprediksi indeks justru merosot ke level 54. Indeks di atas 50 menunjukkan ekspansi.
Laporan Rabu (6/11/2013) tersebut merefleksikan angka bekerja pada sektor jasa—mulai dari ritel hingga akuntan—menguat bulan lalu, bersamaan dengan pertumbuhan penjualan yang membantu para pemimpin bisnis untuk bertindak di luar perdebatan fiskal di Washington.
Data tersebut juga menggarisbawahi perekonomian AS mulai membangun kembali kekuatannya jelang musim belanja liburan akhir tahun ini. Sebelumnya, indeks manufaktur juga menunjukkan adanya penguatan.
“Sepertinya, aktivitas [bisnis] bertahan cukup baik meski ada shutdown pemerintah. [Pasar] perumahan tetap dirujuk sebagai tulang punggung pertumbuhan untuk perusahaan manufaktur dan nonmanufaktur. Aktivitas terus bertumbuh pada laju yang stabil,” ujar Ryan Wang, ekonom HSBC Securities USA Inc di New York, seperti dilaporkan Bloomberg.
Menyusul dirilisnya data ISM, indeks saham Standard & Poor’s 500 turun sementara para investor menunggu data pertumbuhan kuartal III/2013 dan angka bekerja dirilis pekan ini. Nilai saham AS tergelincir 0,3% menjadi 1.762,97 pada penutupan New York.